1. Menggunakan frasa nomina
Frasa Nomina adalah kelompok kata benda yang dibentuk dengan memperluas sebuah kata benda. Frasa nomina dapat dibedakan lagi menjadi 3 jenis yaitu :
1. Frasa Nomina Modifikatif (mewatasi), misal : rumah mungil, hari senin, buku dua buah, bulan pertama, dll.
2. Frasa Nomina Koordinatif (tidak saling menerangkan), misal : hak dan kewajiban, sandang pangan, sayur mayur, lahir bathin, dll.
3.Frasa Nomina Apositif. Contoh frasa nominal apositif :
- Jakarta, Ibukota Negara Indonesia, sudah berumur 485 tahun.
3. Afiksasi
Sebuah kata dalam teks dapat berupa kata dasar atau kata turunan. Kata
turunan terbentuk melalui afiksasi, yaitu proses pengimbuhan. Suatu kata yang melalui afiksasi bisa saja berubah jenis. Sebagai contoh, suatu jenis verba suatu ketika muncul sebagai nomina dengan hanya menambah atau mengubah imbuhan. Suatu kata dasar dapat berubah menjadi verba jika diberi imbuhan me(N)-, be(R)-, di-, bahkan terkadang ter- atau ke-an. Contoh menyebutkan, menunjukkan, dll
4. Menggunakan Kalimat Definisi
Kalimat definisi adalah kalimat yang menjelaskan dari suatu objek. Contoh nya : Herbivora adalah sebutan untuk kelas binatang yang hanya memakan tumbuhan.
5. Kalimat Deskripsi
Kalimat deskripsi hampir sama dengan kalimat definisi yang membedakan kalimat deskripsi dengan kalimat definisi adalah penjabaran karakteristik si obyek bersangkutan yang lebih spesifik. Kalimat deskripsi seringkali melibatkan tangkapan panca indra seperti warna, bau, tekstur, suara, dan sebagainya. Sebab itu, kalimat deskripsi seringkali menjadi pengiring atau pengikut setelah kalimat definisi sebagai penjelas. Contohnya Kucing itu memiliki bulu yang indah, cakar yang tajam, dan juga ekor yang panjang.
6. Kalimat kompleks
Kalimat kompleks atau kalimat majemuk adalah kalimat yang memiliki dua
atau lebih klausa. Kalimat kompleks dibagi menjadi dua macam, yaitu kompleks atau majemuk setara dan kalimat kompleks atau majemuk bertingkat. Kalimat majemuk setara memiliki dua atau klausa ganda yang setara dalam suatu kalimat, sedangkan kalimat majemuk bertingkat memiliki klausa ganda yang tidak sama atau berada di bawah fungsi utama suatu kalimat.
Fungsi-fungsi yang membentuk tingkat, yaitu yang mengikuti konjungsi subordinatif disebut klausa bawahan atau anak kalimat. Kalimat majemuk setara biasanya ditandai dengan penggunaan konjungsi koordinatif (setara), sedangkan kalimat majemuk bertingkat biasanya ditandai dengan penggunaan konjungsi subordinatif (bertingkat).
2. Menggunakan Frasa Verba
Frasa Verbal adalah kelompok kata yang terbentuk dari kata kata kerja. Kelompok kata ini terbagi menjadi 3 macam, yaitu :
1. Frasa Verba Modifikatif (pewatas), terdiri atas
• Pewatas belakang, misal :
a). Ia bekerja keras sepanjang hari.
b). Kami membaca buku itu sekali lagi.
• Pewatas depan, misal :
a). Kami yakin mendapatkan pekerjaan itu.
b). Mereka pasti membuat karya yang lebih baik lagi pada tahun mendatang.
2. Frasa Verba Koordinatif adalah 2 verba yang digabungkan menjadi satu dengan adanya penambahan atau hubung ‘dan’ atau ‘atau’. Contoh kalimat :
- Orang itu merusak dan menghancurkan tempat tinggalnya sendiri.
- Kita pergi ke toko buku atau ke perpustakaan.
3. Frasa Verba Apositif yaitu sebagai keterangan yang ditambahkan atau diselipkan. Contoh kalimat :
- Pekerjaan Orang itu, berdagang kain, kini semakin maju.