Grade

Subject

Type of questions

Agama SMP

ringkasan

32 N 2033 C. Bentuk Kerja Sama dalam Kehidupan Bermasyarakat Bacalah artikel di bawah ini dengan saksama! Warga Non Muslim Desa Kotabunan Selatan Ikut Kerja Bakti Pembangunan Masjid Pemerintah dan masyarakat Desa Kotabunan Selatan (Kotsel) Kecamatan Kotabunan, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), menggelar kerja bakti pengecoran bangunan Masjid Nur Hidayah, pada Sabtu (18/1/2020). Menariknya, tak hanya kaum Muslim, umat Kristen pun ikut bergotong royong dalam pembangunan masjid dua lantai tersebut. Mereka secara sukarela ikut mengangkut pasir, semen dan material lain ke atap lantai dua yang kali ini menjadi fokus pengecoran. Keikutsertaan warga non Muslim ini mendapat sambutan hangat serta pujian para tokoh agama di desa itu. "Ini bentuk kerja sama yang baik. Kami sampaikan terima kasih kepada seluruh warga masyarakat yang ikut kerja bakti hari ini. Baik dari Desa Kotabunan Selatan, Kotabunan Barat dan Kotabunan Induk serta dari Desa Bulawan Bersatu. Secara khusus kami sampaikan terima kasih kepada non Muslim yang hari ini bergotong royong bersama kami di sini," kata Imam Masjid Nur Hidayah Kotabunan Selatan Djunaidi Mamonto. Donny Satali, pemuda Kristen Desa Kotabunan Selatan menuturkan, keikutsertaan mereka dalam kerja bakti pembangunan masjid ini adalah keterpanggilan hati. "Ini juga bentuk dari menjaga dan memelihara budaya gotong royong serta toleransi antarumat beragama," ujarnya. Sekretaris Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Kotabunan Selatan Drs. Abd Rahim mengapresiasi kebersamaan yang terbangun di desa mereka. "Jujur, kami sangat kagum dengan kegiatan (kerja bakti) hari ini. Kami sampaikan terima kasih kepada saudara-saudara kita yang bergotong royong dalam pembangunan masjid kami," ungkapnya. Pantauan awak media, kegiatan kerja bakti di Masjid Nur Hidayah Kotabunan Selatan dihadiri sekitar dua ratus warga yang berasal dari enam desa di Kotabunan dan Bulawan Bersatu. Selain warga, aparat dan pemerintah, anggota-anggota BPD dari enam desa tersebut juga ikut dalam kegiatan ini. Sumber: https://bolmora.com/01/2020/36301/warga-non-1nuslim-desa-kotabunan-selatan-ikut-kerja- D yang keyak kesa bera Keru sam bag 1. Pendidikan Pancasila Kelas VII Smt. 2 bakti-pembangunan-Inasjid/

Menunggu Jawaban Answers: 0
Agama SMP

tolongg bantu ringkasss

Mari Belajar Sejarawan Edi Suhardi Ekajati berpendapat balewa kerajaan teta Indonesia adalah Kerajaan Salakanagara Namun sejarah secara um mengungkapkan kerajaan tertua adalah Kutai Martadipura, di Kalimantan Timur Hal ini disebabkan karena Kerajaan Salakanagara memiliki sumber yang minim, sehingga para peneliti tidak berani mempertanggungjawabkan keabsahan data yang didapat di lapangan. Kerajaan Salakanagara bertempat di Jawa Barat dan diperkirakan berdiri pada abad 2 Masehi. Akan tetapi, karena bukti dan data mengenal kerajaan Salakanagara sangat sedikit, maka kerajaan yang menjadi bukti perkembangan Hindu di Jawa Barat adalah Kerajaan Tarumanagara, yang berdiri pada abad ke-4 sampai abad ke-7 Masehi. Kerajaan Tarumanagara terletak tidak jauh dari Pantai Utara Jawa bagian barat. Berdasarkan prasasti-prasasti yang ditemukan, letak pusat Kerajaan Tarumanagara diperkirakan berada di antara Sungai Citarum dan Cisadane. Hal tersebut dapat dilihat dari namanya, yaitu Tarumanagara. Kata taruma mungkin berkaitan dengan kata tarum yang artinya nila. Kata tarum dipakai sebagai nama sebuah sungai di Jawa Barat, yakni Sungai Citarum. Sedangkan berdasarkan Prasasti Tugu, diperkirakan pusat Kerajaan Tarumanagara ada di daerah Bekasi. Kerajaan Tarumanagara memiliki peninggalan berupa prasasti. Setidaknya ditemukan tujuh prasasti yang menceritakan keberadaan Kerajaan Tarumanagara. Lima prasasti berada di Bogor, satu di Jakarta, dan satu lagi di Banten. Adapun ketujuh prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanagara tersebut adalah sebagai berikut. Bab 5 Peninggalan Sejarah Agama Hindu di Indonesia 117

Menunggu Jawaban Answers: 0
1/6