Senior High
Fisika

Dinamika Rotasi, fisika kelas XI

25

861

0

rfastudy

rfastudy

ノートテキスト

ページ1:

dinarika
Benda Tegar
Rotasi
• Benda tegar adalah benda yg
tidak mengalami perubahan be-
ntuk & volume selama bergerak.
• Benda tegar dapat mengalami
2 macam gerakan, Yaitu:
• Gerak translasi, adalah gerak
yg disebabkan gaya (+1. Newton 11).
• Gerak rotasi. adalah gerak yang
disebabkan momen gaya /torsi,
&menimbulkan percepatan sudut.
momen Gaya
rfastudy
Lo suatu titik didefinisikan sebagai
hasil kali antara gaya yg tegak
lurus terhadap jarak titik poros
kegaya.
T = F.r
T = torsi (Nm)
F =
Gaya (N)
r = jarak gaya
ke poros (m)
Lo Lengan momen (1) adalah seb-
utan untuk jarak titik poros ro-
tasi sampai ke gaya yang saling
tegak lurus.
↳ Nilai Torsi:
a. Torsi positif, Jika arah-
nya berlawanan jarum
jam.
b. Torsi negatif, jika arah
nya searah jarum jam.
momen inersia
Lp didefinisikan sebagai hasil
kali massa partikel dengan
kuadrat jarak yang tegak
lurus dari titik poros rotasi.
↳
1 = k.m.r2
1 = momen inersia (kg m2)
K koefisien momen inersia
m: massa partikel (kg)
r: Jarak partikel ke poros (m).
Momen inersia pada suatu
Poros yg memiliki lebih dari
satu massa:
El-Emiri
↳ Hubungan torsi dan momen
Inersia dapat diturunkan
dg Hukum Newton 11:
T = 1.9 a = percepatan
sudut (rad/s²)
↳ Momen inersia dipengaruhi
oleh massa benda, berat
benda, bentuk benda, dan
letak sumbu putar.
Jika sua
Jika suatu benda memiliki
Poros rotasi tidak di ujung
benda tersebut, maka benda
tersebut dianggap terdiri
dari 2 benda dengan nilai
momen inersianya masing2

ページ2:

Hukum kekekalan Energi gerak Rotasi
Lo Energi Kinetik rotasi dapat dit -
urunkan dari energi kinetik
translasi.
Ek = 1/2 1.w2
LD Total energi kinetik benda me -
nggelinding adalah penjumlahan
energi kinetik translasi & rotasinya.
Ek =
1/2 m.v² + 1/2 1.w²
Lo Benda yang berotasi, memiliki
Percepatan linear & percepatan
sudut yg dapat dihitung:
1). Bidang datar kasar
m
F
r
9 =
F
19 = 9
m.k +m
r
2) katrol
MK
3) Bidang Miring_
m
EF
0
9= [F
m.k+m
a = a
r
↳ Momentum sudutadalah
yg terjadi pd gerak rotasi,
L = 1.w
L= momentum sudut (Nm)
I = momentum inersia (kgm²)
w kec. sudut (rad/s)
L= m.r.V
V: kec. benda (m/s).
4 Hukum kekekalan momen-
tum sudut. "jika tdk ada
resultan torsi luar yang
bekerja pd sistem (Et = 0),
momentum sudut sistem
adalak kekal.
1. W = 1'. W'
9 =
mi
W₂ - W₁
m₂
m+m2 + (K.MK)
a = a
Lo Penerapan H.K moment. Sudut
a. Lompat Indah
saat melakukan putaran di
udara, ia menekuk tubuhnya.
Hal ini mengurangi momen
Inersia, sehingga kecepat-
an sudut semakin besar.
b. Penari Balet
rfastudy

留言

尚未有留言

News