PEREMPUAN DI UJUNG TATAPAN
1
22
0

Senior High All
Cerpen Psikologis Surealis
tentang mimpi bertemu dua gadis/perempuan yang salah satunya dipilih atau dicintai oleh tokoh utama laki-laki yang kini telah disadarinya ternyata adalah dirinya sendiri.
ノートテキスト
ページ1:
485 PEREMPUAN DI UJUNG TATAPAN Perempuan di ujung tatapan Di suatu pagi yang belum sempat diberi nama oleh waktu, dua perempuan asing tiba-tiba muncul di rumahku. Tanpa pemberitahuan, tanpa suara langkah. Hanya hadir begitu saja seolah bagian dari mimpi yang terselip di antara kantuk dan kesadaran. Rambut mereka panjang jatuh lembut hingga leher, bagaikan dua sahabat yang tak terpisahkan, namun... asing bagiku. Salah satu duduk di sebelah kiri, menghadap ke Utara. Yang lain di kanan menghadap arah yang sama, tapi mataku hanya terpaku pada yang kiri... Aku menatapnya dalam diam, tatapanku berat~ penuh tanya. Ia menyadari. "Kenapa kamu menatapku begitu?" tanyanya pelan. la berpaling, lalu kembali menoleh.
ページ2:
la berpaling, lalu kembali menoleh. "Kenapa kamu masih menatapku?" Aku tak menjawab. Hanya menatap lagi untuk ketiga kalinya. Pada saat itu, aku tahu. Aku melihat wajah yang tak hanya asing, tapi pantulan sesuatu dalam diriku yang selama ini diam dan tersembunyi. Mereka pergi ke kamar mandi bersama, meninggalkanku di ruang tamu yang tiba-tiba terasa luas dan kosong, terdiam dalam kekosongan yang penuh arti. Saat mereka kembali, sebelum pergi, kami saling berjabat tangan. Jabat tangan itu terasa hangat, hening, dan penuh makna yang tak terucap, namun~ seolah menyimpan kesepakatan diam bahwa perjalanan ini belum usai. Hari-hari berlalu. Aku bertemu dia lagi, perempuan yang tadi kutatap, kini sendiri. Tanpa temannya. Dunia seakan hanya menyisakan kami berdua.
ページ3:
Aku mengikuti langkahnya ke rumahnya. Di sana, aku bertemu kedua orang tuanya. Aku tidak banyak bicara, tapi aku tahu apa yang harus kulakukan: "melepas topeng mereka satu per satu..." Ayahnya, ibunya dan akhirnya dia sendiri. Bukan dengan paksa, tapi dengan keinginan melihat dan memahami apa yang tersembunyi di balik wajah mereka. Mereka membiarkanku, seolah menunggu saat itu. Tiba-tiba pintu depan terbuka. Seorang pria berwajah gelap masuk dengan senjata di tangan. Ia mengarahkan pistol ke perempuan itu, yang kini tidak terasa asing lagi bagiku. Aku muncul dari belakang, mencoba menenangkan. Tapi dia melawan. Aku bertindak tanpa ragu: "memenggal kepalanya" tidak dengan kebencian, melainkan perlindungan. Terhenti... Dunia berhenti sejenak. Aku menatap perempuan itu perempuan yang kutatap sejak awal dan kini kupahami adalah diriku sendiri.
ページ4:
Terhenti... Dunia berhenti sejenak. Aku menatap perempuan itu~ perempuan yang kutatap sejak awal dan kini kupahami adalah diriku sendiri. "Kau yang telepon polisi," kataku padanya. Dia menurut, mengangkat telepon dan menghubungi. Polisi datang. Aku meminta mereka menyatukan kepala pria itu kembali ke tubuhnya. Bukan karena penyesalan, tapi karena aku percaya kekerasan bukan jawaban akhir, meski kadang diperlukan untuk menjaga yang rapuh tetap hidup. Di antara aroma darah dan keputusan yang berat, aku menyadari sesuatu yang dalam... Perempuan itu adalah aku. Diriku sendiri yang selama ini ingin dilihat, disapa, dan dijaga-bukan oleh dunia, tapi oleh aku sendiri. Aku yang selama ini hanya hidup sebagai bayangan, kini hadir sebagai sosok yang ingin dipeluk, bukan dikorbankan.
ページ5:
Aku yang selama ini hanya hidup sebagai bayangan, kini hadir sebagai sosok yang ingin dipeluk, bukan dikorbankan. Dan mencintai dia berarti mencintai diriku sendiri. Dalam tidurku. Aku pria yang tertipu daya oleh perempuan asing yang ternyata perempuan itu adalah aku yang ingin diperjuangkan, disayang dan diperhatikan. Kaspul Rabu 25 Juni 2025 Karya ini pengalaman penulis dalam memahami dan mengalami suatu hal yang tidak disengaja kemudian dikembangkan menjadi bentuk tulisan yang dapat dibaca oleh semua orang.|
ผลการค้นหาอื่น ๆ
คำถามที่เกี่ยวข้องกับโน้ตสรุปนี้
News
ความคิดเห็น
ยังไม่มีความคิดเห็น