Grade

Type of questions

Bahasa Indonesia SMP

helpp,bantu aku buat ngerangkum ini:(((

Pendalaman Materi A. Membuat Desain Poster Poster adalah suatu pengumuman ataupun iklan dalam bentuk gambar ataupun tulisan yang berisi mengenai himbauan atau ajakan guna melakukan sesuatu dan umumnya poster tersebut akan ditempelkan di dinding atau di tempat-tempat strategis yang kerap dilalui banyak orang sehingga mudah untuk dibaca. 2019-nCov 174 VIRUS CORONA PACOMANA CARA MENCEGAHNYAT Gambar contoh poster. Adapun pengertian lain dari poster yaitu media pemberitahuan suatu gagasan, ide, ataupun hal penting kepada khalayak umum. Poster adalah karya seni hasil desain grafis yang mengandung teks, gambar, atau keduanya yang bertujuan untuk memberikan pesan atau informasi pada masyarakat. Poster ditempel pada media datar seperti dinding atau permukaan yang datar. Poster tersebut memiliki banyak warna-warna dan juga gambar yang mencolok. Kalimat-kalimat di dalam poster dibuat dalam bentuk slogan. Tidak hanya berbentuk cetak, di zaman sekarang poster banyak yang dipakai dalam bentuk digital. 1. Ciri-Ciri Poster baik Sebagai media untuk menyampaikan sebuah pesan, poster mempunyai ciri khas tersendiri yang dapat dikenali. Terdapat beberapa ciri pada poster yang dan benar, antara lain sebagai berikut. a. Sederhana Sebagai media satu arah, poster dibuat dengan menggunakan metode yang sederhana. Baik itu sederhana secara tampilan atau ornamen-omamen yang ada di dalam poster. Apabila poster dibuat, akan tetapi sulit untuk dipahami, artinya termasuk ke dalam kategori gagal dalam menyampaikan maksud pesan. Ciri Seni Rupa untuk Kelas VIII SMP/MTS 41 Shot on Y93 Vivo Al camera

Menunggu Jawaban Answers: 0
Bahasa Inggris SMA

rangkum materi tersebut ke bahasa i donesia

22.45 Check for updates O 61% Editorial Effective Strategies for Students with Emotional and Behavioral Disorders H HAMMILL INSTITUTE ON DISABILITIES Beyond Behavior 2021. Vol. 30(1) 3 Hammill Institute on Disabilities 2021 Artide reuse guidelines: sagepub.com/journals.permissions DOI: 10.1177/10742956211004242 journals.sagepub.com/home/bbx SSAGE Students with emotional and behavioral disorders (EBD) experience a combination of academic and social-emotional- behavioral deficits in comparison to their peers. This is why focusing on comprehensive support programs for students with EBD is a logical approach for school-based profession- als who work with this population. This first issue of Beyond Behavior's 30th volume encompasses six articles that pro- vide exceptional guidance for practitioners on a variety of topics that can have a positive impact on both their profes- sional actions and outcomes for students with EBD. Effective management of paraeducators is the focus of the first article, authored by Sarah Douglas and Denise Uitto. Described within is a collaborative four-stage model to ensure paraeducators are trained on the necessary knowl- edge and skills required to support students with challeng- ing behaviors and support specially designed programming. The model clarifies paraeducator responsibilities and defines training needs, creates training plans that align with adult learning principles, implements training using coach- ing with performance feedback, and documents paraeduca- tor performance. Intensification of special education programming efforts is central to the issue's second and third articles. Skip Kumm and Daniel Maggin provide an overview of goal- setting interventions that can be tailored to a myriad of dif- ferent student behavioral profiles and functions. The authors describe a goal-setting implementation process as well an intensification process when outcomes fail to meet expecta- tions. Their intensification process focuses on addressing treatment dosage, alignment, and comprehensiveness. The third article by Kary Zarate and Daniel Maggin shows how video modeling (VM) can be used as a powerful tool to sup- port skill acquisition and generalization for students with and without EBD. The authors offer an overview of VM's positive evidence base, reasons why VM is effective, and step-by-step guidance for VM implementation and intensi- fication that meets the needs of students with challenging behavior. The fourth article by Sanikan Wattanawongwan, S. D. Smith, and Kimberly Vannest focuses on guidance regard- ing how to improve social and emotional learning outcomes using cooperative group activities. Their implementation framework highlights the five instructional steps of plan- ning, introducing, monitoring, assessing, and processing. The authors also address skills generalization. In the fifth article, Ashli Tyre and Laura Feuerborn give professionals a host of suggestions for addressing staff per- ceptions that can interfere with successful implementation of positive behavioral interventions and supports (PBIS) frameworks. The authors coin problematic personnel per- ceptions as "misses." Their article identifies 10 common misses and then offers research- and/or practice-based sug- gestions to promote staff engagement, professional devel- opment, and support for implementation. The final article details the Council for Children with Behavioral Disorders' (CCRD) position statement on the use of physical restraint procedures in schools. In the posi- tion paper, Lee Kern, Sarup Mathur, and Reece Peterson outline the ethical and safety concems regarding the use of physical restraints with students and make recommenda- tions for best practice. The latter include (1) conducting a comprehensive screening to identify all students with edu- cational and/or mental health needs, (2) completing appro- priate assessments (e.g., FBA) for those suspected of having intensive needs, (3) implementing a continuum of research- or evidence-based interventions directed at identified needs, (4) intervening in such a way as to preserve personal dig- nity, and (5) ensuring parents and caregivers are partners and informed of school, district, and state policies pertain- ing to the use of restraint. Paul Mooney Louisiana State University, Baton Rouge, LA, USA Joseph B. Ryan Clemson University, Clemson, SC, USA = ||| U

Belum Terselesaikan Answers: 2
Ekonomi SMA

revie tentang analisis pertumbuhan ekonomi

03.29 4G KB/S ne-journal.unja.ac.id + :D 52 i Analisis kausalitas pertumbuhan ekonomi terhadap ketim 1 dari 10 + e-Jurnal Perspektif Ekonomi dan Pembangunan Daerah Vol. 11. No. 1, Januari - April 2022 ISSN: 2303-1255 (online) Analisis kausalitas pertumbuhan ekonomi terhadap ketimpangan distribusi pendapatan di Indonesia (1999-2019) Granger Causality Rizky Enggar Wishartama*; Zulgani; Rosmeli Prodi Ekonomi Pembangunan, Fak. Ekonomi dan Bisnis, Universitas Jambi Abstract *E-mail korespondensi: rizkyenggar123@gmail.com The theory of economic growth states that an increase in economic growth will increase per capita income, decrease inequality in income distribution, and will have an impact on reducing the number of poor people, but an increase in economic growth also has an impact on an increase in the poor population, and an increase in income distribution inequality. So that the purpose of this study is to analyze the causality of economic growth and inequality of income distribution in Indonesia. The data that will be used in this research is secondary data which is time series from 1998-2019 obtained from the World Bank and the Central Bureau of Statistics. The analysis model used is the Granger Causality Test analysis. The variables that will be used in this research are GDP Indonesian at constant prices and the Gini ratio. Based on the results of this study, the development of Indonesia's gross domestic product based on the results of the Granger causality tends to affect the Gini Rato variable longer than the other way around. Keywords: Economic growth, GDP, inequality in income distribution, Gini ratio causality granger Abstrak Teori pertumbuhan ekonomi menyatakan peningkatan pertumbuhan ekonomi akan menaikkan pendapatan perkapita, menurunnya ketimpangan distribusi pendapatan, dan akan berdampak pada penurunan jumlah penduduk miskin, namun yang terjadi peningkatan pertumbuhan ekonomi juga berdampak pada peningkatan penduduk miskin, dan meningkatnya ketimpanan distribusi pendapatan. Sehingga tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kausalitas Pertumbuhan Ekonomi dan Ketimpangan Distribusi Pendapatan di Indonesia. Data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersifat time series dari tahun 1998-2019 yang diperoleh dari World Bank dan Badan Pusat Statistik, Model analisis yang digunakan adalah analisis Granger Causality Test. Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah PDB Indonesia atas dasar harga konstan, dan gini ratio. Berdasarkan hasil penelitian ini bahwa perkembangan produk domestic bruto Indonesia berdasarkan hasil kausalitas granger mengalami kecenderungan mempengaruhi variabel gini rato lebih lama dari pada sebaliknya. Kata kunci: Pertumbuhan ekonomi, Produk domestik bruto, Ketimpangan distribusi pendapatan, Gini ratio causality granger. PENDAHULUAN Pertumbuhan ekonomi merupakan sebuah proses peningkatan pendapatan berjangka panjang. tolak ukur dari pertumbuhan ekonomi merupakan suatu ukuran kuantitatif dalam menggambarkan perkembangan suatu perekonomian dalam tahun tertentu dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dalam pertumbuhan ekonomi belum 37 e-Jurnal Perspektif Ekonomi dan Pembangunan Daerah Vol. 11. No. 1, Januari - April 2022 ISSN: 2303-1255 (online) tentu adanya pembangunan ekonomi. Pembangunan Ekonomi adalah suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita suatu masyarakat meningkat dalam jangka panjang, dimana tujuan pembangunan ekonomi ialah untuk memakmurkan masyarakat melalui pendapatan perkapitanya. Pembangunan ekonomi adalah suatu proses multidimensional yang melibatkan berbagai perubahan-perubahan mendasar dalam struktur sosial, tingkah laku sosial, dan institusi sosial, disamping akselerasi pertumbuhan ekonomi, pemerataan ketimpangan ☐

Menunggu Jawaban Answers: 0
Bahasa Inggris SMP

Pertanyaan menjawab soal dari cerita. Aku takut untuk menjawab soal soal ini, karena takut salah dalam penulisan dan pendapat ku. Mohon b... Baca Lebih Lanjut

19.42 ← 232233 332 A N N Siswa 9 CreativClass Spenda alvin, bilal, bu, bu, bu, isabel, pitri, +62 819-3095-5936... Taula iya buu 06.00 bu epong Read the text and answer the questions. The Lazybones Once upon a time, lived a very lazy boy, his name was Tom. He was very lazy, so that people called him, "the lazybones". All the things he did were only laze around. He never helped his parents who had a bakery, whereas, his parents worked very hard in the bakery. They were helped by Bob, an employee. One day, Mr. Jones, Tom's father was sick. His illness made him had to stay on the bed all day. He was very worried about his bakery. He was also worried that all the customers would be disappointed because they couldn't enjoy the bread as usual. But his wife, Mrs. Jones, Tom's mother, calmed him, and said that his son would help her and Bob in the bakery. Mr. Jones didn't believe that, neither did Tom. Tom was assigned to deliver the breads to the customers in the town. Since then, Tom had to wake up very early in the morning and delivered the breads. In the beginning, it was very hard work to do for Tom. The customers were also surprised because their breads were delivered by Tom, but then they understood after Tom explained to them. Tom got compliments from the customers for the first time. As day passed, more customers praised him. Tom then became proud of himself too. Since then, he thought that working wasn't bad after all. In fact he was quite happy could help his parents and got compliments from the customers. From that day on, Tom no longer became a lazybones. Questions: 4.54% O 1. What was Tom's parents job? 2. What was Tom's father very worried about? 3. What was Tom's assignment? 4. How was Tom's feeling after the customers praised him? 5. What is the resolution of the story? nadia Ketik pesan ||| 08.42

Belum Terselesaikan Answers: 1
Bisnis & Manaj Mahasiswa

rangkuman dari teks tersebut

HARUSKAH PARA MAHASISWA MENJUAL EKUITAS PADA DIRINYA SENDIRI? Seorang ekonom mengusulkan cara baru BERITA TERKINI untuk membiayai pendidikan tinggi Ijazah Perguruaan Tinggi Sebagai Jaminan Oleh Luigi Zingales 1. mampu secara finansial untuk mendapatkan pinjaman yang dijamin oleh pemerintah dengan tingkat suku bunga yang rendah, yang 'dibiayai oleh para wajib pajak senilai $13 miliar pada tahun 2010-11. Total subsidi untuk pendidikan tinggi sekitar $43, miliar dalam setahun, termasuk $2 miliar yang diperuntukan bagi Kongres-dan bahkan tidak termasuk subsidi pajak (untuk pembiayaan pendidikan tinggi); keringanan pajak (dalam bentuk sumbangan bagi perguruan tinggi, misalnya); dan subsidi yang diperuntukkan bagi penelitian ! 1 bimbingan dari para pakar, dan saat mercha mendapatkan bimbingan dari pada umumnya mereka telah mengambil para pakar pinjaman sebesar mungkin. Jumlah dana yang dipinjam oleh para mahasiswa. telah mencapai $1 triliun. Sementara itu," persentase peminjam yang gagal bayar naik tajam ke angka 8,8 persen di tahun 2009 dari 67 persen di tahun 2007. Seperti halnya pemberian subst untuk kepemilikan rumah yang disebabkan karena tingginya harga perumahan; begitu -pendidikan tinggi yang disebabkan karena juga pemberian subsidi untuk menempuh tingginya biaya untuk menempuh pendidikan tinggi. Antara tahun 1997 dan 2009 biaya Tidak hanya itu sajā, pinjaman bersubsidi ini menyebabkan meluasnya jumlah perguruan tinggi yang tidak memberikan nilai bah orang-orang untuk mengakumulasikan bagi para mahasiswanya, serta mencegah sumber daya yang berguna. kami mengkritik sistem pinjamah-* yang sangat merugikan jang dilakukan oleh pialang bigotek, ketfra pinjaman yang ditujukan bagi para mahasiswa bersifat sangat merugikan. Untuk inenghindari loniakan kredit di periode berikutnya dan krisis yang disebabkan karena ujang, kita perlu menghilangkan subsidi dari bahwa membantu para mahasiswa yans Saya tidak bermaksud menyatakan tidak mampu untuk rüènënpuh pendidikan tinggi adalah tindakan yang buruk. tinggi telah meningkat dua kali lipatnya. rata-rata riil untuk menempuh pendidikan pasar bebas yang benar akan menyetarakan keadilan. pasar untuk dan pinjamani Sejak! Pemberian subsidi ini juga mengubah pemerintah menjamin dana pinjaman bagi Kesempatan, jika bukan atas han ada seharusnya tidak terbuang sia-sia. paling tidak atas rama efisiensi: bakat yang Cara terbaik untuk mengatasi inefisiensi untuk menempuh pendidikan tinggi dengan pendapatan dari lulusan perguruan tinggi. pemerintah dan mengaitkan penibiayaan para mahasiswa, para pemberi pinjaman ini adalah dengan menyelami masalah sampai tidak memiliki insentif untuk memberikan ke dasar permasalahannya: Sebagai besar menerima Pell Grant pada tahun 2010, yang telah dibuat seluruhnya ditanggung sangat sulit untuk memperoleh kepastian Hampir delapan juta mahasiswa beban terkait kesepakatan perjanjian jaminan dalam jumlah yang cukup den pinjaman dengan bijaksana. Seluruh mahasiswa yang pandai, tidak memiliki oleh peminjam. Sayangnya, mereka yang akan pendapatan di masa mendatang. yang berbiaya sebesar $26 miliar. Selain itu, terdapat program pinianian secara langsung telah berusia 18 tahun tidak bagus dalam dari pemerintah federal. Program ini mengambil keputusan terkait investasi modal ventura, telah menunjukkan bahwa Saat ani industri yang bergerak di bidang. Para ara paker akademis di bidang ekonomi suka nengolok-olek pengusahar mereka menginginkan persaingan ketika memasuki pasar yang baru, tetapi dengan cepat melakukan lobi terkait pemberlakuan subsidi dan hambatan untuk masuk bagi para pesaing" begitu mereka telah berada di pasar Naniun, para ilmuwan seperti saya tidaklah berada dalam kondisi yang lebih baik. Kami bekerja di industri yang paling tidak kompetitif dan ‚menerima subsidi paling tinggi, industr untuk pendidikan tinggi. S $1.. memungkinkan para mahasiswa yang tidak CS Scanned With CamScanner 81 ⠀ * yang menguntungkan tanpa adanya sektor swasta dapat perkineria bagus dalam UNMI

Menunggu Jawaban Answers: 0
Bahasa Inggris SMA

write letter talking about you and others. yang bisa minta tolong buatin surat dalam bahasa inggris. contoh nya kayak difoto ya

TASK 10 Read the following text aloud. rawland_67@ gmail.com yudiperwira@gmail.com Introduction To : From Hello, Roland. You must be surprised receiving this e-mail, You wonder how I know your name and e-mail address, don't you? Please allow me introduce myself. I am Yudi, Yudi Perwira, I know your name and e-mail address from the photography magazine "MIRROR". I admire all your photos and would like to be your friend. Would you mind? I was born on June 13, sixteen years ago, I am in the tenth grade of Harapan Jaya Senior High School. I have a younger sister named Amelia. She is now in the eighth grade. She is three years younger than me. We both like photography and traveling. You know, we're members of an online backpacker community and a photography club. I've attached our photos. The flowers are hers and the landscapes are mine. What do you think? I know, yours are much better than ours. That's why, I want to learn from you. Roland, next long holiday, we and our cousin Mega will be backpacking to Bali. Our uncle will join us from Ketapang Harbor before we cross the Bali Strait and dock at Gilimanuk Harbor. I will take as many photographs as possible. You know, Bali is very rich in culture, beautiful scenery and extraordinary places. Hopefully, it will turn out exciting. From the magazine, I just know a little about you. Please tell me about yourself. I would really appreciate being your friend. I'd like to hear from you soon. Thank you. Subject: Kind regards, Yudi Perwira Send

Menunggu Jawaban Answers: 0
1/2