-
Vo
O (26
08.20 " l LTEB
B. Menentukan...
a) Pengambilan keputusan yang bersifat
kebiasaan/habitual decision making
Pengambilan keputusan yang bersifat kebiasaan
merupakan proses pengambilan keputusan yang
paling sederhana. Biasanya, pengambilan keputusan
ini lebih menekankan pada ingatan konsumen
tanpa melakukan evaluasi alternatif. Evaluasi baru
dilakukan jika merek yang dipilih tersebut ternyata
tidak sesuai dengan yang diharapkan. Produk-produk
yang biasa dibeli dalam kasus ini, di antaranya
makanan ringan, pasta gigi, sabun mandi, sampo,
minyak rambut, dan lain sebagainya.
Contoh: Rina selalu menggunakan sampo
merek A. Ketika samponya habis, seperti biasa
Rina langsung membeli sampo merek A, tanpa
mempertimbangkan sampo merek lain.
b) Pengambilan keputusan terbatas/limited decision
making
Pada pengambilan keputusan terbatas,
konsumen hanya melakukan sedikit usaha untuk
mencari informasi tentang produk dan merek,
kemudian mengevaluasi beberapa alternatif produk
atau merek lain berdasarkan pengetahuan yang
dimiliki. Kondisi ini biasanya terjadi untuk pembelian
produk-produk yang kurang penting atau pembelian
yang bersifat rutin. Kondisi ini juga dapat terjadi
pada pembelian kebutuhan yang sifatnya emosional.
Contoh: Seorang konsumen merasa bosan
menggunakan produk dengan merek tertentu, lalu
memutuskan untuk mencoba produk dari merek
lain. Tindakan tersebut ia lakukan sebagai bentuk
coba-coba untuk membandingkan produk dari
merek terbaru yang ia beli dan produk yang biasa
ia gunakan.
c) Pengambilan keputusan luas/extended decision
making
Sebelum mengambil keputusan pembelian,
konsumen akan mencari informasi mengenai
beberapa produk dan merek, kemudian mengevaluasi
seberapa baik setiap alternatif produk tersebut
dalam memenuhi kebutuhannya. Biasanya, kondisi
ini terjadi ketika konsumen akan membeli produk
untuk pertama kali. Evaluasi produk atau merek
akan mengarah pada keputusan pembelian.
Kondisi ini sering kali terjadi pada pembelian
Bah 1 Menan.
...