-
-
Kegiatan 2: Melanjutkan Cerpen
Melanjutkan Cerpen
Lanjutkan cerpen "Sepatu Butut" ini secara bebas. Alur yang diputus
adalah yang menuju bagian klimaks: membuang sepatu butut atau tidak
Apa keputusannya dan bagaimana melakukannya? Selanjutnya tentukan
bagaimana cerita berakhir!
Sepatu Butut
Cerpen Ely Chandra Perangin-angin
Entah sudah berapa kali aku mengatakan padanya untuk
mengganti sepatu bututnya itu. Kalau sepatu itu masih layak pakai sih
mungkin tidak apa-apa, tetapi sepatu itu sudah kelihatan sangat kumal,
jauh dari kategori layak pakai. Walaupun orang tua kami bukanlah
orang yang kaya, tetapi kurasa mereka masih mampu membelikan
Andi sebuah sepatu baru yang lebih layak pakai.
84
Entah mengapa pula, hanya aku yang selalu memperhatikan sepatu
bututnya Andi. Sepatu butut itu begitu menggangu pandanganku.
Orang tua kami tidak pernah protes kalau Andi mengenakan sepatu
butut itu lagi.
Pagi ini kami akan berangkat sekolah. Lagi-lagi sepatu butut itu lagi
yang kuperhatikan. Tidak ada yang lain yang kuperhatikan dari Andi,
aku jadi malas bila berjalan dengannya. Aku matu bila harus berjalan
dengannya, seperti berjalan dengan seorang gembel.
Sepatu butut itu begitu mengganggu pikiranku Kenapa Andi
tidak minta sepatu baru saja biar keren seperti teman-temanya, si Ivan
dengan sepatu ketsnya, atau seperti Dodi dengan sepatu sportnya?
Di suatu malam, aku berpikir untuk menyingkirkan sepatu butut
itu. Aku berencana membuangnya pada Sabtu malam, karena kutahu
ia akan mencucinya pada hari Minggu. Jadi kalau pada hari Minggu
ia tidak menemukannya, masih ada kesempatan untuk membeli yang
baru sehingga ia masih bisa masuk di hari Seninnya.
Untuk membuang sepatu butut tentu saja tidak memerlukan
rencana yang rumit, cukup sederhana saja pasti aku bisa melakukannya,
hanya tinggal menunggu Andi tidur di malam hari, dan kemudian aku
Kelas IX SMP/MTs