**Menara Cinta Abadi**
Menara-menara, tinggi menjulang,
Pengalaman serupa, tak terjangkau pandang.
Di bawahnya tak terlihat ujungnya,
Puncaknya tersembunyi, misteri yang menyentuh hati.
Angkuh, tak tersentuh, dalam keagungan,
Waktu membutuhkan untuk meresapi keindahannya.
Kutu buku berkaca-mata, cantik, dan baik hati,
Laba-laba menyelinap, cinta terjalin dalam jaring takdir.
Endo, mataku melihat laba-laba,
Berubah dalam keindahan yang tercipta.
Sakit hati lalu teringat, cinta yang berpaling,
Cinta sementara, serangga di mata pandang.
Perempuan dianggap serangga, kutu pekerja,
Endo, kutu pekerja yang buru dunia.
Aku lepas, kupu-kupu yang bebas,
Dari jebakan laba-laba, cinta tak berakhir abadi.