Grade

Type of questions

Kimia SMA

Jawab soal di gambar

4. Diketahui nilai K, NH OH = 2 x 10-5. Tentukan konsentrasi ion H+, nilai pH, dan pOH dari larutan yang dibuat dengan melarutkan 1,07 g NH,CI dalam 100 mL air. (A, N = 14; H = 1; Cl = 35,5). = 5. Sebanyak 4,1 g CH3COONa (M, diketahui pada suhu kamar, K CH3COOH = 1 x 10-5, tentukan pH larutan CH, COONa 82) dilarutkan dalam air hingga volume 200 mL. Jika 6. Jika 200 mL NH OH 0,8 M direaksikan dengan 200 mL larutan HCI 0,8 M, K, NH₂OH = 1 x 10-5, tentukan: a. garam yang terbentuk dengan menuliskan reaksi pembentukan garam tersebut, b. C. konsentrasi ion H+ dalam larutan, dan nilai pH larutan setelah bereaksi. 7. Sebanyak 200 mL larutan HCOOH 0,1 M direaksikan dengan 50 mL larutan Mg(OH), 0,2 M. Jika K HCOOH = 2 × 10-4, tentukan pH setelah reaksi. a 8. Natrium sianida (NaCN) dapat dibuat dengan mencampurkan 50 mL larutan NaOH 5 x 10-3 M dengan 50 mL larutan asam sianida 5 x 10-3 M. K HCN = 5 x 10-10. Gunakan -log 5 = 2,2. Senyawa tersebut akan terhidrolisis dalam air, tentukan pH larutan tersebut. 9. Garam K,CO, dilarutkan dalam air sehingga terbentuk larutan K₂CO, yang memiliki konsentrasi 0,1 M. K H₂CO, = 2 × 10-7. Hitung derajat hidrolisis garam tersebut. 10. Sebanyak 100 mL larutan NH, OH 0,1 M direaksikan dengan 50 mL larutan HCI 0,2 M. Jika K, NH OH = 1 x 10-5, tentukan derajat hidrolisis larutan garam NH,CI. SOAL MODEL AKM Stimulus Amonium Nitrat dan Kompres Dingin Amonium nitrat (NH4NO3) banyak digunakan i bahan pupuk tanaman. Meskipun demikian, tock.com

Menunggu Jawaban Answers: 0
Bahasa Indonesia SMA

di jelaskan beindo

vivo Y12s Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan Volume 12 No.2 Juli 2024 ISSN 2302-6944, e-ISSN 2581-1649 UJI BEBERAPA EKSTRAK TUMBUHAN TERHADAP HAMA KUTU DAUN PADA TANAMAN CARAI (Capsicum annum L.) Test Several Plant Extracts Against Aphid Pests on Chili Plants (Capsicum annum L.) Asri Jaya', Fenny Hasanuddin, Nining Triand Thamrin 1.2.3 Program Studi Agroteknologi, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang Dasrijaya40@gmail.com "fennyhasanuddin@gmail.com"niningtriani1606@gmail.com ABSTRAK Cabal rawit merupakan salah satu komoditas sayuran yang banyak dibudidayakan petani di indonesia karena memiliki harga jual yang tinggi dan dijadikan sebagai bumbu dengan rasa pedas pada aneka masakan. Salah satu kendala yang kerap ditemukan dilapangan adalah adanya serangan kutu daun pada tanaman cabai sehingga berkurangnya produk tanaman cabal. Kutu daun (Aphis gossypii) dapat menyebabkan kerugian secara langsung yaitu mengisap cairan tanaman. Tanaman yang terserang daunnya menjadi keriput dan terpelintir, dan pertumbuhan tanaman menjadi terhambat (kerdil). Kerusakan pada daun muda yang menyebabkan bentuk daun keriput menghadap ke bawah adalah ciri spesifik gangguan kutu daun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ekstrak tumbuhan terhadap hama kutu daun pada tanaman cabai dan untuk mengetahui ekstrak tumbuhan mana yang memberikan pengaruh terhadap hama kutu daun pada tanaman cabai. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari - Maret 2024 di lahan percobaan Desa Abbokongang, Kecamatan Kulo, Kabupaten Sidrap. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). dengan 5 perlakuan, diulang sebanyak 3 kali terdapat 15 unit percobaan, PO : Tanpa perlakuan (kontrol), P1 Pemberian ekstrak tembakau sebanyak 40 ml + 100 ml air, P2 :Pemberian ekstrak sereh sebanyak 40 ml + 100 ml air, P3 Pemberian ekstrak daun jeruk sebanyak 40 ml + 100 ml air, P4 :Pemberian ekstrak daun pepaya sebanyak 40 ml + 100 ml air. Setiap unit percobaan terdiri atas 3 sampel tanaman, sehingga terdapat 45 unit tanaman percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak tumbuhan memberikan pengaruh nyata terhadap pengendalian hama kutu daun. Diantara beberapa perlakuan yang digunakan, ekstrak tembakau memiliki persentase mortalitas tertinggi yakni 55,56% dengan intensitas serangan terendah 14,3% kategori ringan. Kata kunci: cabai, daun jeruk, daun papaya, kutu daun, sereh, tembakau ABSTRACT Cayenne pepper is a vegetable commodity that is widely cultivated by farmers in Indonesia because it has a high selling price and is used as a spice with a spicy taste in various dishes. One of the obstacles that is often found in the field is the attack of aphids on chili plants resulting in a reduction in chili plant products. Aphids (Aphis gossypii.) Can cause direct harm by sucking plant fluids. Plants that are attacked have their leaves wrinkled and twisted, and Search IA

Menunggu Jawaban Answers: 0
Matematika SMP

bantu jawab dong kak dengan cara nya makasihh

Judan nilai-nilai upan. PC dan hukum Latihan Siswa Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar! 1. Tuliskan perkalian berulang berikut dalam bentuk bilangan berpangkat! a. 4x4x4x4x4 b. mxmxmxm 2. Tentukan hasil dari perpangkatan bilangan berikut! a. 54 b. 3-6 c. (-6)-3. d. e. 112 3. Nyatakan bilangan-bilangan berikut dalam bentuk perpangkatan! a. 4.096 c. 20.736 d. 7.776 4. Hitunglah hasil dari operasi bilangan berpangkat berikut! b. 59.049 c. 32 x 52 x (-5)-3 d. 12 x (-5)-3 x 210 5. Jika diketahui p = 4, q = 6, dan r = 7, maka hitunglah hasil operasi berikut! a. 8-3 x 16-5 b. (-6)0 x 35 x (-2)4 a. P qp b. p(qP + rP) 6. Tentukan bentuk sederhana dari a3b5 ab2 ! c. q- pq d. r(p+qP) 7. Tentukan bentuk sederhana dari X 8. Sebuah persegi panjang memiliki ukuran panjang dan lebar berturut-turut 8p4 cm dan 6p4 cm. Tentukan luas persegi panjang tersebut! 9. Sebuah bak mandi berbentuk kubus dan mempunyai panjang rusuk 9,2 dm. Berapa mililiter volume bak mandi tersebut? = 10. Ketinggian suatu benda dapat ditentukan menggunakan rumus gerak jatuh bebas, yaitu h gt2. Dalam hal ini, h = ketinggian benda, g = percepatan gravitasi bumi, dan t = waktu benda sampai jatuh ke tanah. Sebuah benda dijatuhkan dari puncak sebuah gedung. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa waktu benda sampai jatuh ke tanah adalah 4,9 detik. Jika percepatan gravitasi bumi di tempat itu 9,8 m/detik2, maka berapa meterkah tinggi gedung tersebut? Bentuk Akar 1. Konsep bentuk akar Apakah Anda tahu yang dimaksud bentuk akar? Coba ingat kembali materi tentang teorema Pythagoras yang sudah pernah Anda pelajari di kelas VIII. Amatilah proses mendapatkan panjang sisi miring pada segitiga siku-siku dengan menerapkan aturan Pythagoras. Persamaan umum untuk mencari panjang sisi miring segitiga siku-siku berkaitan dengan bentuk akar. Bilangan real memiliki beberapa jenis, di antaranya adalah bilangan rasional dan irasional. Contoh bilangan irasional dapat disebut sebagai bentuk akar. Bentuk akar dapat dilambangkan sebagai berikut. a2 = a, dengan a bilangan real positif GP 11 Matematika IX - Semester 1

Belum Terselesaikan Answers: 1
Bahasa Inggris SMA

rangkum materi tersebut ke bahasa i donesia

22.45 Check for updates O 61% Editorial Effective Strategies for Students with Emotional and Behavioral Disorders H HAMMILL INSTITUTE ON DISABILITIES Beyond Behavior 2021. Vol. 30(1) 3 Hammill Institute on Disabilities 2021 Artide reuse guidelines: sagepub.com/journals.permissions DOI: 10.1177/10742956211004242 journals.sagepub.com/home/bbx SSAGE Students with emotional and behavioral disorders (EBD) experience a combination of academic and social-emotional- behavioral deficits in comparison to their peers. This is why focusing on comprehensive support programs for students with EBD is a logical approach for school-based profession- als who work with this population. This first issue of Beyond Behavior's 30th volume encompasses six articles that pro- vide exceptional guidance for practitioners on a variety of topics that can have a positive impact on both their profes- sional actions and outcomes for students with EBD. Effective management of paraeducators is the focus of the first article, authored by Sarah Douglas and Denise Uitto. Described within is a collaborative four-stage model to ensure paraeducators are trained on the necessary knowl- edge and skills required to support students with challeng- ing behaviors and support specially designed programming. The model clarifies paraeducator responsibilities and defines training needs, creates training plans that align with adult learning principles, implements training using coach- ing with performance feedback, and documents paraeduca- tor performance. Intensification of special education programming efforts is central to the issue's second and third articles. Skip Kumm and Daniel Maggin provide an overview of goal- setting interventions that can be tailored to a myriad of dif- ferent student behavioral profiles and functions. The authors describe a goal-setting implementation process as well an intensification process when outcomes fail to meet expecta- tions. Their intensification process focuses on addressing treatment dosage, alignment, and comprehensiveness. The third article by Kary Zarate and Daniel Maggin shows how video modeling (VM) can be used as a powerful tool to sup- port skill acquisition and generalization for students with and without EBD. The authors offer an overview of VM's positive evidence base, reasons why VM is effective, and step-by-step guidance for VM implementation and intensi- fication that meets the needs of students with challenging behavior. The fourth article by Sanikan Wattanawongwan, S. D. Smith, and Kimberly Vannest focuses on guidance regard- ing how to improve social and emotional learning outcomes using cooperative group activities. Their implementation framework highlights the five instructional steps of plan- ning, introducing, monitoring, assessing, and processing. The authors also address skills generalization. In the fifth article, Ashli Tyre and Laura Feuerborn give professionals a host of suggestions for addressing staff per- ceptions that can interfere with successful implementation of positive behavioral interventions and supports (PBIS) frameworks. The authors coin problematic personnel per- ceptions as "misses." Their article identifies 10 common misses and then offers research- and/or practice-based sug- gestions to promote staff engagement, professional devel- opment, and support for implementation. The final article details the Council for Children with Behavioral Disorders' (CCRD) position statement on the use of physical restraint procedures in schools. In the posi- tion paper, Lee Kern, Sarup Mathur, and Reece Peterson outline the ethical and safety concems regarding the use of physical restraints with students and make recommenda- tions for best practice. The latter include (1) conducting a comprehensive screening to identify all students with edu- cational and/or mental health needs, (2) completing appro- priate assessments (e.g., FBA) for those suspected of having intensive needs, (3) implementing a continuum of research- or evidence-based interventions directed at identified needs, (4) intervening in such a way as to preserve personal dig- nity, and (5) ensuring parents and caregivers are partners and informed of school, district, and state policies pertain- ing to the use of restraint. Paul Mooney Louisiana State University, Baton Rouge, LA, USA Joseph B. Ryan Clemson University, Clemson, SC, USA = ||| U

Belum Terselesaikan Answers: 2
1/9