Grade

Type of questions

Bahasa Inggris SMA

rangkum materi tersebut ke bahasa i donesia

22.45 Check for updates O 61% Editorial Effective Strategies for Students with Emotional and Behavioral Disorders H HAMMILL INSTITUTE ON DISABILITIES Beyond Behavior 2021. Vol. 30(1) 3 Hammill Institute on Disabilities 2021 Artide reuse guidelines: sagepub.com/journals.permissions DOI: 10.1177/10742956211004242 journals.sagepub.com/home/bbx SSAGE Students with emotional and behavioral disorders (EBD) experience a combination of academic and social-emotional- behavioral deficits in comparison to their peers. This is why focusing on comprehensive support programs for students with EBD is a logical approach for school-based profession- als who work with this population. This first issue of Beyond Behavior's 30th volume encompasses six articles that pro- vide exceptional guidance for practitioners on a variety of topics that can have a positive impact on both their profes- sional actions and outcomes for students with EBD. Effective management of paraeducators is the focus of the first article, authored by Sarah Douglas and Denise Uitto. Described within is a collaborative four-stage model to ensure paraeducators are trained on the necessary knowl- edge and skills required to support students with challeng- ing behaviors and support specially designed programming. The model clarifies paraeducator responsibilities and defines training needs, creates training plans that align with adult learning principles, implements training using coach- ing with performance feedback, and documents paraeduca- tor performance. Intensification of special education programming efforts is central to the issue's second and third articles. Skip Kumm and Daniel Maggin provide an overview of goal- setting interventions that can be tailored to a myriad of dif- ferent student behavioral profiles and functions. The authors describe a goal-setting implementation process as well an intensification process when outcomes fail to meet expecta- tions. Their intensification process focuses on addressing treatment dosage, alignment, and comprehensiveness. The third article by Kary Zarate and Daniel Maggin shows how video modeling (VM) can be used as a powerful tool to sup- port skill acquisition and generalization for students with and without EBD. The authors offer an overview of VM's positive evidence base, reasons why VM is effective, and step-by-step guidance for VM implementation and intensi- fication that meets the needs of students with challenging behavior. The fourth article by Sanikan Wattanawongwan, S. D. Smith, and Kimberly Vannest focuses on guidance regard- ing how to improve social and emotional learning outcomes using cooperative group activities. Their implementation framework highlights the five instructional steps of plan- ning, introducing, monitoring, assessing, and processing. The authors also address skills generalization. In the fifth article, Ashli Tyre and Laura Feuerborn give professionals a host of suggestions for addressing staff per- ceptions that can interfere with successful implementation of positive behavioral interventions and supports (PBIS) frameworks. The authors coin problematic personnel per- ceptions as "misses." Their article identifies 10 common misses and then offers research- and/or practice-based sug- gestions to promote staff engagement, professional devel- opment, and support for implementation. The final article details the Council for Children with Behavioral Disorders' (CCRD) position statement on the use of physical restraint procedures in schools. In the posi- tion paper, Lee Kern, Sarup Mathur, and Reece Peterson outline the ethical and safety concems regarding the use of physical restraints with students and make recommenda- tions for best practice. The latter include (1) conducting a comprehensive screening to identify all students with edu- cational and/or mental health needs, (2) completing appro- priate assessments (e.g., FBA) for those suspected of having intensive needs, (3) implementing a continuum of research- or evidence-based interventions directed at identified needs, (4) intervening in such a way as to preserve personal dig- nity, and (5) ensuring parents and caregivers are partners and informed of school, district, and state policies pertain- ing to the use of restraint. Paul Mooney Louisiana State University, Baton Rouge, LA, USA Joseph B. Ryan Clemson University, Clemson, SC, USA = ||| U

Belum Terselesaikan Answers: 2
Ilmu Pengetahuan Sosial SMP

Bab 4 kelas 7 SMP halaman 231 kerajaan Kutai

dah ada an pat www Mara Kerajaan Kutas berdin sekitar abad ke-1 Kopterletak Ma ang awal mula Kutai diketahui dan pa Ada tujuh buh apa yang nadi sumber utama bagi para ahli untuk mengas wjarah Kan Ka Yupa adalah tugu hatu yang berfungs sega taga peringatan Sumber https://itanjayadi1980.files.wordpress.com Gambar 4.29.Yupa peninggatan kerajaan Kutal MATA Yupa ini dikeluarkan pada masa pemerintahan Raja Malawarman Prat Tapa ditulis dengan huruf pallawa dan bahasa sanskerta Berdasarkan salah isi Prasasti Yupa, kita dapat mengetahui nama-nama raja yang pernah memerintah di Kutai, yaitu Kundungga, Aswawarman dan Mulawarman Nama Kundungga tidak dikenal dalam bahasa India, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nama tersebut merupakan nama asli daerah tersebut. Kundungga mempunyai anak bernama Aswawarman dan cucu yangbernama Mulawarman Dua nama terakhir merupakan nama yang mengandung unsur India. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh Hindu pada keluarga kerajaan sudah mulai masuk pada masa Kundungga yang dibuktikan dengan berikannya nama Hindu pada anaknya. di antara yupa di Kerajaan Kutai berisi keterangan bahwa raja man telah memberi sedekah 20.000 ekor sapi kepada para brahmana jelaskan bahwa kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat a usaha peternakan. Disamping peternakan, masyarakat Kutai pian Letak kerajaan Kutai di tepi sungan, sangat mendukung 231

Menunggu Jawaban Answers: 0
Ilmu Pengetahuan Sosial SMP

rangkum ips kelas 9 semester 1

migrasi penduduk dari berbagai negara, 3. Dinamika Penduduk Eropa Pada tahun 2005 jumlah penduduk Eropa mencapai 730.000.000 jiwa. Pada tahun 2016, jumłah penduduk Eropa 742.000.000 jiwa. Ini berarti terjadi penambahan sebesar 12.000.000 jiwa dalam kurun waktu 11 tahun. Penambahan tersebut lebih rendah dari Asia dan Amerika. Mengapa demikian? Pertambahan penduduk Eropa yang relatif lebih rendah tidak lepas dari angka kelahiran yang lebih kecil dari dua benua sebelumnya, yaitu Amerika dan Asia. Angka kelahiran hanya 11 jiwa per 1.000 penduduk dan angka kematian juga sama yaitu 11 kematian tiap 1.000 penduduk. Bertambahnya penduduk Eropa disumbang dari migrasi masuk ke Eropa dari benua lainnya. Laju pertumbuhan penduduk Eropa sangat rendah bahkan kurang dari 1%, yaitu hanya 0,2% per tahun. Penduduk Eropa tersebar di sejumlah wilayah. Umumnya konsentrasi penduduk berada di Eropa Utara, Selatan, dan Barat. Konsentrasi penduduk tampak pada kota-kota besar dan sekitarnya, seperti Amsterdam, Brussel, Wawasan Eropa merupakan wilayah tujuan khsuusnya negara-negara di Afrika Utun dan Timur Tengah yang sedang berkonflik Pada tahun 2015 saja, sebesar 836.000 orang datang ke Eropa, khususnya Jerman, Inggris dan Swedia. seperti Syria, Irak, Mesir dan beberapa negara lainnya menjadi penyumbang utama migran ke Eropa. Mereka méncari tempat yang lebih aman dan menjanjikan kehidupan yang lebih baik. Penduduk tersebut tersebut merupakan pengungsi dan banyak dari dari mereka meninggal di lautan karena perahu yang seadanya. Daerah konflik Sumber: fusion.net 64 Kelas IX SMP/MTS Edisi Revisi

Belum Terselesaikan Answers: 1
Ilmu Pengetahuan Alam SMP

Tolong bantu donk, kak

lama Dalam budi daya satwa harapan seperti jangkrik dan cacing Penyakit tanah, peternak harus memperhatikan hama apa saja yang sering mengganggu satwa peliharaan. Secara garis besar ada dua jenis hama yang sering ditemui yaitu (1) hama yang berperan sebagai kompetitor dalam pakan seperti semut, kutu tanah, dan rayap, dan (2) hama yang berperan sebagai predator seperti tikus, kadal, tokek, ayam, dan bebek. Untuk mengantisipasi hama tersebut, ada beberapa langkah yang harus diperhatikan. a. Jagalah kebersihan lingkungan. b. Antisipasi semut dengan kapur semut. c. Antisipasi kadal/tikus dengan menutup kandang dengan baik. d. Antisipasi kutu tanah dengan fermentasi media cacing. mer: Dokumen Kemdikbud Kandang pemeliharaan lebah. Bersihkan lantai Tugas 3 nyai sifat unggul n tertentu untuk baik merupakan Nama Kelompok : Nama Anggota : Kelas : Observasi dan Wawancara Budi daya Satwa Harapan pan. Calon bibit an seleksi. Seleksi atan kemampuan ernak yang sehat, , dan tidak cacat, 1. Kunjungi tempat budi daya satwa harapan dan amati. 2. Wawancarailah petani/pembudi daya satwa harapan dan tanyakan hal-hal berikut. e. Apa jenis satwa harapan yang dibudi dayakan? f. Apa saja sarana produksi (alat dan bahan) yang digunakan? g. Bagaimana memilih bibit satwa harapan yang baik? h. Bagaimana teknik budi daya yang dilakukan mulai dari pembibitan sampai pemanenan? i. Apa kesulitan atau tantangan yang dihadapi selama melakukan budi daya satwa harapan? j. Apa keunggulan satwa harapan yang dibudi dayakan? 3. Jika tidak ada tempat budi daya satwa harapan di lingkunganmu, carilah informasi dari buku sumber atau media lain. 4. Saat melakukan observasi dan wawancara, hendaklah kamu bersikap ramah, bicara sopan, dan bekerja sama dengan teman sekelompokmu. 5. Tuliskan hasil observasimu dan sertakan gambar visualisasinya. (Lihat LK-3!) mber: Dokumen Kemdikbud 3.9. Pemberian makan jangkrik. pemberian pakan. D. Presentasikan hasilnya di depan kelas! 87 Prakarya Semester 2

Belum Terselesaikan Answers: 1
Matematika SMP

bantuin dong nanti aku follow sama like ヾ(^-^)ノ

Data cacahan adalah data yang diperoleh dengan cara mencacah, membilang atau menghitung banyak objek. Contohnya : banyaknya sepeda motor, banyaknya desa yang dijadikan objek penelitian, banyaknya desa yang dijadikan sebagai sampel. B. Menyajikan Data Dengan Diagram Batang Sesuai dengan namanya, diagram batang merupakan penyajian data dalam bentuk batang atau persegi panjang yang disertai dengan sumbu tegak dan sumbu datar. Diagram batang biasa digunakan untuk menggambarkan data cacahan. Terdapat dua jenis diagram batang yaitu diagram batang tegak dan mendatar Untuk menyajikan data dalam bentuk diagram batang, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut Melukis sumbu mendatar dan sumbu tegak berpotongan Sumbu mendatar menyajikan data, sumbu tegak menyajikan frekuensi membuat skala yang sesuai Menuliskan judul diagram C. d. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut Diagram di bawah ini menunjukkan hasil ulangan Matematika siswa Kelas IV SD Sarimakmur Perhatikan diagram batang di samping yang me- nunjukkan hasil ulangan Matematika dari 30 orang siswa. Dari diagram tersebut, dapat dilihat bahwa Siswa yang mendapat nilai 5 ada 3 orang Siswa yang mendapat nilai 6 ada 7 orang Siswa yang mendapat nilai 7 ada 9 orang Siswa yang mendapat nilai 8 ada 7 orang Siswa yang mendapat nilai 9 ada 4 orang a. b. C Nilai (KD. 3.11) Jblah pertanyun-pertanyaan di bawah Ini dengaa jelas ! Ayo Berdiskusi Setiap hari Minggu, penjual buah menerima kiriman buah apel. Pada bulan Januari penjual buah tersebut menerima kiriman sebanyak 5 kali. kiriman tertera dalam diagram batang di samping a. Berapa kg kiriman apel pada minggu ke-4? b. Pada minggu ke berapa kiriman apel paling sedikit? 100 90 Banyaknya 80 c Berapa kg kiriman apel selama bulan Januari? Jawab : 10 4. Minggu 3 ja dy uAueg

Terselesaikan Answers: 1
1/2