-
B Meyakini bahwa Cabang Iman: Menjaga
Kehormatan, Ikhlas, Malu, dan Zuhud adalah
Ajaran Agama serta Implementasi dari Iman
akal
ketetapa
beriman diti
Swt., selalu
sebagaiman
yang berima
keimanan u
iman lainn
Iman
sisi Allah
Menjaga kehormatan, ikhlas, malu, dan zuhud merupakan
cabang iman yang harus diyakini. Namun, hal ini bukan berarti
berhenti hanya sebatas meyakini, tetapi juga menyertainya dengan
mengamalkan cabang-cabang iman yang merupakan amalan saleh
tersebut. Rasulullah saw. bersabda: "Iman itu 77 cabangnya. Yang
paling utama dari cabang-cabang tersebut adalah mengucapkan "La
ilaha illallāh" (tiada Tuhan melainkan Allah) dan cabang yang paling
rendah adalah menyingkirkan rintangan dari jalan. Malu (berbuat
maksiat) adalah satu cabang dari iman." (H.R. Para Ahli Hadits)
Dalam hadis tersebut dinyatakan bahwa mengucapkan "Lā
ilaha illallah" merupakan cabang iman tertinggi karena ucapan
tersebut bermakna pengakuan atas keesaan Allah Swt. dan menolak
untuk menyekutukan-Nya. Bahkan, hadis yang lain Rasulullah saw.
menyatakan bahwa ucapan "Lā ilāha illallāh" adalah kunci surga.
Artinya:
: jug ate di is a Jús Jó: Jú jász z śles jó
(99)
"Dari Mu'adz bin Jabal R.A. ia berkata: "Rasulullah Saw. berkata,
'Siapa pun yang akhir ucapannya (ketika menjelang ajal) kalimat
La ilaha illallāh maka ia masuk surga"." (H.R. Abu Daud)
Keimanan bukanlah perkara yang cukup dengan ucapan "saya
beriman" atau keyakinan dalam hati, tetapi juga membutuhkan
pembuktian berupa amalan yang dilakukan dalam kehidupan
sehari-hari. Dengan demikian, iman memiliki keterkaitan antara hati,
ucapan, dan perbuatan. Iman tidak hanya bisa diwujudkan dalam
perbuatan yang baik karena orang-orang yang tidak beriman pun
bisa melakukan perbuatan baik dan amalan ibadah secara lahiriah
meski hatinya tidak sejalan. Adapun seseorang yang beriman selalu
mengutamakan keikhlasan dalam melakukan kebaikan. Segala
sesuatu yang dilakukannya hanya ditujukan untuk memperoleh
keridaan Allah Swt.
Abu Bakar Jabir al-Jaziri mengungkapkan bahwa iman berarti
membenarkan dan meyakini Allah Swt. sebagai Tuhan Yang Maha
Memiliki dan yang disembah. Iman merupakan cara untuk membawa
Artinya:
"... Karer
kamu be
yang be
Aya
bertaku
itu, All
orang-
adalah
akhira
Segala
seme
surga
dan C
Art
"AI
pe
Su
ya
ke