✨ Jawaban Terbaik ✨
1) Teori Gujarat (India)
✨Teori ini dicetuskan oleh G.W.J. Drewes, dan dikembangkangkan oleh Snouck Hugronje, J. Pijnapel, W.F. Sutterheim, J.P. Moquette, Sucipto Wirjosuparto
✨Berdasarkan teori ini diceritakan bahwa orang-orang Islam di Arab melakukan perjalanan ke Gujarat India. Di sana, Islam mazhab Syafi'i berkembang diajakan oleh orang-orang ini, dan membawanya ke Indonesia, yang menjadi alasan bahwa mazhab di Indonesia dan Gujarat memiliki kesamaan yaitu mazhab Syafi'i.
✨Menurut Snouck Hurgronje (peneliti Belanda), agama dan kebudayaan Islam dibawa oleh para pedagang dari daerah Gujarat (India) yang berlayar melewati selat Malaka.
✨Menurut Pijnappel, Islam di nusantara disebarkan melalui jalur perdagangan dari Gujarat, yang kemudian melahirkan Kesultanan Samudera Pasai (kerajaan Islam pertama di Indonesia). Alasannya karena wilayah India dan nusantara seringkali disebut dalam sejarah nusantara klasik. Ini mengindikasikan hubungan yang dekat antara dua bangsa tersebut
-Tidak dijelaskan antara masuk dan berkembangnya Islam oleh Bangsa Gujarat di Indonesia
2) Teori Persia (Iran)
✨Teori ini dikemukakan oleh Umar Amir Husen dan Hoesein Djadjadiningrat
✨Teori ini berpendapat bahwa Islam masuk ke Nusantara melalui para pedagang yang berasal dari Persia, bukan dari Gujarat (Persia merupakan kerajaan yang saat ini kemungkinan besar berada di Iran)
✨Teori ini tercetus karena pada awal masuknya Islam ke Nusantara di abad ke 13, ajaran yang marak saat itu ajaran Syiah yang berasal dari Persia
✨Teori ini diperkuat dengan pendapat Hoesein Djadjadiningrat, bahwa adanya beberapa persamaan tradisi Indonesia dengan Persia, yang dianggap sebagai salah satu penguat, seperti peringatan 10 Muharam Islam-Persia sama dengan upacara peringatan Tabot di Bengkulu dan Tabuik di Sumatera Barat, di Jawa ditandai dengan pembuatan bubur suro, seni kaligrafi yang terpahat pada batu-batu nisan bercorak Islam di Nusantara,...
kesamaan konsep ajaran sufisme yang diajarkan Syekh Siti Jenar dengan Al-Hallaj (sufi terkemuka dari Persia) memiliki kesamaan dalam bentuk puisi, penggunaan ejaan membaca huruf Arab antara orang Persia dan Indonesia yang memiliki kemiripan, penggunaan gelar 'syah' pada raja-raja Islam di Indonesia.
✨Bukti lain yang dikemukakan oleh Hoesein Djajadiningrat dan Umar Amir Husen, yaitu:
-Di Persia terdapat Suku Leran. Kemungkinan besar suku Leran berasal dari Jawa. Kemungkinan ini didukung dengan adanya kampung bernama Leran di Jawa Timur.
-Di Persia terdapat Suku Jawi. Suku Jawi diduga mengajarkan huruf Arab di Jawa. Huruf arab itu disebut sebagai huruf Arab Pegon yang sering digunakan pada naskah-naskah kuno kerajaan Islam.
✨Teori ini juga menunjukkan bahwa Islam Persia mempengaruhi perkembangan mazhab Syafi'i yang dianut umat muslim Nusantara
✨Teori Persia memiliki kelemahan, yaitu :
-saudagar Persia di Indonesia tak sebanyak dari China, India atau Arab
-pada masa itu Persia bukan merupakan pusat persebaran Islam, hal ini dibuktikan dengan pada abad ke - 7 M kekuasaan Islam masih berada di Timur Tengah dan di bawah kekuasaan Bani Ummayyah.
Pada masa itu Islam masih berkuasa di beberapa wilayah yaitu, Madinah, Mekkah, Ba'dad, dan Damaskus. Dan teori ini tentu tidak masuk akal, karena pada abad ke-7 M, Persia belum masuk dalam wilayah kekuasaan Islam, sehingga tidak mungkin Persia turut membantu dalam penyebaran masuknya Islam ke Nusantara
3) Teori China
✨Teori ini dikemukakan oleh Slamet Mulyana dan Sumanto Al Qurtuby. Teori ini termasuk yang baru daripada teori lain
✨Teori ini berpendapat bahwa kebudayaan Islam masuk ke Nusantara melalui perantara masyarakat muslim China, melalui migrasi masyarakat muslim China dari Kanton ke Nusantara, khususnya Palembang pada abad ke 9
✨Para pedagang China ini kemudian menjalin perkawinan dengan warga setempat. Hingga terjadi perkawinan seorang perempuan China dengan Raja Brawijaya V yang kemudian melahirkan anak bernama Jin Bun atau dikenal Raden Patah (raja pertama Kesultanan Demak)
✨Teori ini diperkuat dengan bukti bahwa Raden Patah (Raja Demak) adalah keturunan China (seperti yang sudah dijelaskan sebelimnya), penulisan gelar raja-raja Demak dengan istilah China, catatan yang menyebutkan bahwa pedagang China yang pertama menduduki pelabuhan-pelabuhan di Nusantara, adanya perpindahan orang-orang muslim China dari Canton ke Asia Tenggara (khususnya Palembang pada abad ke 879 M),..
adanya masjid tua beraksitektur China di Jawa, berbagai babad, serta peninggalan perbukalaan China
✨Bukti lain adalah banyak pendakwah Islam keturunan Cina yang punya pengaruh besar di Kesultanan Demak, kerajaan Islam pertama di Jawa, seiring dengan keruntuhan Kemaharajaan Majapahit pada perjalanan abad ke-13 M. Sebagian dari mereka disebut Wali Songo.
✨Teori ini berlawanan dengan pandangan umum bahwa Wali Songo adalah keturunan orang Arab atau Asia Tengah. Karena kontroversi ini, buku Slamet Muljana pernah dilarang di masa pemerintahan Soeharto.
✨Teori China memiliki kelemahan, yaitu teori ini hanya mengemukakan pelayaran atau perdagangan laut (pemberitaan) di singgahi namun tidak menjelaskan secara rinci kehidupan masyarakat sekitar, sehingga dapat ditemukan bukti-bukti bahwa Islam datang ke Nusantara
4) Teori Mekkah (Arab)
✨ Teori Arab ini didukung oleh J.C. van Leur, Anthony H. Johns, T.W. Arnold, Abdul Malik Karim Amrullah (Buya Hamka), dan teori ini paling banyak mendapat dukungan para tokoh
✨Teori ini mengemukakan bahwa agama Islam masuk ke Indonesia langsung dari Mekah sebagai pusat agama Islam, tidak melalui perantara bangsa lain
✨Menurut Buya Hamka, bahwa Islam di Nusantara dibawa langsung oleh para musafir dari Arab yang memiliki semangat untuk menyebarkan Islam ke seluruh dunia pada abad ke 7-8 M
✨Teori dan bukti yang dipaparkan Hamka tersebut didukung oleh T.W. Arnold yang menyatakan bahwa kaum saudagar dari Arab cukup dominan dalam aktivitas perdagangan ke wilayah Nusantara
✨Teori ini diperkuat dengan adanya sebuah perkampungan Arab di Barus, Sumatera Utara (675 M), yang dikenal dengan nama Bandar Khalifah. Mereka adalah pedagang yang telah lama menjalin hubungan perdagangan dengan kerajaan Sriwijaya
✨Bukti lain adalah makam Fatimah binti Maimun di Leran, Jawa Timur. Makam tersebut ditulis menggunakan ukiran kaligrafi arab bergaya kufi
✨Selain itu, bukti lainnya dengan ditemukannya makam Islam di Tralaya (wilayah Majapahit)
✨Teori Mekkah memiliki kelemahan, karena bukti yang kurang kuat dibanding dengan teori lainnya, yaitu bukti yang menjelaskan peran Bangsa Arab dalam proses penyebaran Islam di Indonesia
*tambahan:
Menurut teori Gujarat (India), Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-13
✨Menurut J.P. Moquette, teori ini diperkuat dengan penemuan makam Sultan Samudera Pasai, Malik As-Saleh pada tahun 1297 M / 686 H yang memiliki kemiripan dengan corak batu nisan di Gujarat
✨Teori ini juga diperkuat dengan ditemukannya batu nisan di pesisir utara Sumatera bertanggal 17 Dzulhijjah 831 H atau 27 September 1428 M. Makam ini memiliki batu nisan serupa dari Cambay, Gujarat, dan menjadi nisan makam Maulana Malik Ibrahim, salah satu Walisongo, yang wafat tahun 1419.
✨Teori pendukung lainnya adalah tulisan Marcopolo pedagang dari Venesia yang mendapati banyak penduduk yang beragama Islam
✨Teori Gujarat memiliki kelemahan, karena: -umat Muslim di Indonesia menganut mazhab Syafii (Kerajaan Samudra Pasai yang menjadi bukti dari teori Gujarat) sementara masyarakat Gujarat lebih banyak menganut mazhab Hanafi
-Ketika islamisasi di Samudra Pasai, wilayah Gujarat masih merupakan Kerajaan Hindu, baru satu tahun kemudian Gujarat ditaklukan oleh kekuasaan islam