Grade

Type of questions

Kimia SMA

bagaimana cara ngerjain yang pertanyaan diskusi yang nomor 1 dan 2 dengan melihat tabel itu tolong kasih tau jawaban nya butuh buat beso... Baca Lebih Lanjut

Konfigurasi Elektron Atom Stabil dan Tidak Stabil Perhatikan konfigurasi elektron dari atom-atom menurut model atom Niels Bohr berikut. Atom-Atom Stabil Atom-Atom Tidak Stabil Konfigurasi Elektron Atom He N 10 Ne 28 Ar 2 2 8 Elektron 2 8 8 Atom Valensi Konfigurasi Elektron Elektron Valensi 2 ₂Li 2 1 1 8 ,N 25 5 8 Ca 288 2 2 20 Kr 2 8 18 8 8 Br 38 2 8 18 7 7 35 54 Xe 28 18 18 8 8 Ba 56 2 8 18 18 10 10 Atom-atom yang tidak stabil akan menjadi stabil dengan cara meniru konfigurasi elektron dari atom-atom gas mulia yang stabil. Ada dua cara sebagai berikut. 1 Mengurangi jumlah elektron dengan melepaskan elektron atau menambah jumlah elektron dengan menarik elektron dari atom lain. • Untuk mendapatkan kestabilan tersebut, atom-atom yang mempunyai energi ionisasi rendah cenderung akan melepaskan elektron, sedangkan atom-atom yang mempunyai afinitas elektron besar akan mengikat elektron. 2. Memanfaatkan elektron valensi secara bersama-sama dengan atom lain (mungkin atom dari unsur yang sama atau atom dari unsur yang berbeda). • Elektron yang digunakan bersama-sama akan membentuk pasangan elektron. Pertanyaan diskusi 20 35 56 1 Apa yang akan dilakukan oleh atom Li, N. Ca, Br. Ba untuk mendapatkan kestabilan? 2. Bagaimana cara atom-atom di atas akan mendapatkan kestabilannya? 01

Belum Terselesaikan Answers: 1
Bahasa Inggris SMA

unsur unsur intrinsik dalam cerita tersebut

07.17 ← 2. Read the two stories c... LTE1 4G+ .ill .ill 95% A 2. Read the two stories carefully. Story 1 Once upon a time, there was a boy who had a pet fish named Tommy. He kept the fish in a barrel until it got pretty big. The boy had to change a good deal of water for Tommy. His laziness in changing the water gave him the idea to teach Tommy to live without water. He took Tommy out of the barrel. After only a few minutes, Tommy began to cry for water. "Stop crying!" said the boy, "I will teach you how to live without water." But how could Tommy live without water? The boy was persistent. He kept taking Tommy out of the barrel. Day by day, Tommy lived on the land for longer periods of time. After a while Tommy could wag its tail on the wet grass and he was happy to show off to the boy. Eventually, Tommy could live on the wet grass all night. "I can live on the land just fine if I am in the shade," said Tommy. The boy was very pleased with Tommy's progress. He told Tommy to live without water for the rest of his life. He promised to bring Tommy everywhere if he learned to stay under the sun. Tommy now lived without water. He could walk down the dusty road under the hot sun. He followed the boy around like a dog with its owner. When the boy looked for worms to eat, Tommy tagged along and got some for himself. The townspeople were amused looking at a fish walking on its tail. They wondered how the boy had taught Tommy. "That's a long story," answered the boy. Those who were rolling in money offered to buy Tommy, but the boy never wanted to sell Tommy. The story of how the boy lost Tommy is sad and unusual at the same time. On Tommy's birthday, the boy took Tommy to town. He had warned Tommy about the town's old bridge they would cross because there were a lot of holes in the bridge. When they walked on the bridge, the boy forgot about Tommy, who was tagging along behind him. He was looked back to warn Tommy about the holes, but it was too late. Tommy was nowhere to be seen. The boy braced himself to look through the holes. From one of the holes, he saw Tommy floating on the water. Tommy had fallen through the hole into the river and drowned. (PR/100%/GG) Story 2 Unit 1 New Ways of Looking at Life O III = 5

Menunggu Jawaban Answers: 0
Agama SMP

rangkuman

09.45 1 ← BERITA HO... 6.00 Vo KB/S LTED +46 78% Q Electoral Governance Jurnal Tata Kelola Pemilu Indonesia Vol. 4 No. 2, Mei 2023 www.journal.kpu.go.id terdapat frasa pada Pasal 28 ayat 1 menyebutkan bahwa harus ada unsur mengakibatkan kerugian, sehingga pelaku hoaks tidak dapat dituntut jika kerugian tidak terjadi. Kedua, Lembaga Legislatif, Yudikatif dan Eksekutif membuat aturan hukuman dan sanksi yang dapat menimbulkan efek jera bagi pembuat dan penyebar berita hoaks. Ketiga, perlu adanya kebijakan dengan mewajibkan Lembaga Penyelenggara Pemilu untuk memiliki sistem penanganan hoaks otomatis yang menjadi tanggungjawab yang tidak terpisahkan bagi tim anti hoaks lembaga pemerintah. Keempat, pemerintah membangun infrastruktur, suprastruktur dan sistem untuk penanganan hoaks dalam Pemilu. Infrasturktur terdiri dari Partai politik, Media masa, Masyarakat dan Peserta Pemilu. Seluruh komponen infrastruktur ikut serta mencerdaskan masyarakat melalui literasi media, melaksanakan fungsi pers secara efektif untuk menangani hoaks, Partai politik melaksanakan Pendidikan politik, dan menjaga kampanye sesuai aturan. Kelima, Pemerintah harus membangun tim anti hoaks yang terdiri dari anggota partai politik, media masa, masyarakat, peserta Pemilu dan Lembaga Pemerintah. Infrastruktur dan suprastruktur Pemerintah saling berkoordinasi untuk mencegah dan menangani hoaks dalam Pemilu. Strategi Penanganan hoaks dalam Pemilu melalui literasi Masyarakat dituntut untuk dapat memiliki literasi yang baik agar tidak mudah untuk percaya terhadap berita bohong. Strategi yang telah dilakukan oleh Penyelenggara Pemilu untuk mengatasi hoaks adalah dengan sosialisasi tahapan Pemilu, sosialisasi program dan kegiatan serta literasi media terkait hoaks dalam Pemilu. Namun kebanyakan sosialisasi yang dilaksanakan tatap muka, tidak efektif untuk mengendalikan hoaks yang berkembang cepat. Beberapa strategi yang dapat digunakan adalah Pertama, membentuk tim buzzer anti hoaks di dalam Humas KPU RI/Provinsi/Kabupaten/Kota yang bertugas untuk membalas seluruh komentar dan menelusuri seluruh isu-isu yang bersinggungan dengan Politik dan Pemilu serta memberikan literasi, pengetahuan dan informasi yang benar. Kedua, memberika literasi dan edukasi sejak dini, bekerjasama dengan sekolah dasar, menengah pertama, atas dan Universitas untuk membuat kurikulum Literasi Digital, dengan cara mengkritisi konten di media sosial, youtobe dan media masa elektronik. Sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Grizzle (2011) bahwa literasi digital dapat digunakan untuk memfilter secara manual peredaran berita hoaks di sosial media. Fitur laporan (report) dapat bekerja secara aktif, sehingga media sosial memblokir secara otomatis berdasarkan laporan pengguna. KESIMPULAN 207 Electoral Governance Jurnal Tata Kelola Pemilu Indonesia Vol. 4 No.2 www.journ Berdasarkan uraian di atas, disimpulkan bahwa hoa berkontribusi meningkatkan potensi kerawanan yang berpengaruh kepad stabilitas keamanan dan ketahanan nasional sehingga menyebabkan

Menunggu Jawaban Answers: 0
1/9