Grade

Type of questions

Cara Menggunakan Clearnote SMP

. Macam-mac Pola Ada beberapa macam pola yang dapat digunakan dalam membuat busana, diantaranya ialah pola konstruksi dan pola stundar. ... Baca Lebih Lanjut

2. Macam-macam Pola Ada beberapa macam pola yang dapat digunakan dalam membuat busana, diantaranya ialah pola konstruksi dan pola standar. Masing-masing pola ini digambar dengan cara yang berbeda, memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, untuk lebih jelasnya akan diuraikan satu persatu: a. Pola Konstruksi Pola konstruksi adalah pola dasar yang dibuat berdasarkan ukuran badan si pemakai, dan digambar dengan perhitungan secara matematika sesuai dengan sistem pola konstruksi masing-masing. Pembuatan pola konstruksi lebih rumit dari pada pola standar disamping itu juga memerlukan waktu yang lebih lama, tetapi hasilnya lebih baik dan sesuai dengan bentuk tubuh si pemakai. Ada beberapa macam pola konstruksi antara lain: pola sistem Dressmaking, pola sistem So-en, pola sistem Bunka, pola sistem Charmant, pola sistem Aldrich, pola sistem Meyneke dan lain-lain sebagainya. b. Pola standar Pola standar adalah pola yang dibuat berdasarkan daftar ukuran umum atau ukuran yang telah distandarkan, seperti ukuran Small (S), Medium (M), Large (L), dan Extra Large (XL). Pola standar di dalam pemakaiannya kadang diperlukan penyesuaian menurut ukuran si pemakai. Jika si pemakai bertubuh gemuk atau kurus, harus menyesuaikan besar pola, jika si pemakai tinggi atau pendek diperlukan penyesuaian panjang pola. Menyesuaikan pola standar tidak dapat dilakukan dengan hanya mengecilkan pada sisi badan atau pada sisi rok, atau menggunting pada bagian bawah pola, pada pinggang atau bagian bawah rok, karena hal tersebut akan membuat bentuk pola tidak seimbang atau akan menyebabkan bentuk pola tidak sesuai dengan proporsinya masing-masing. Cara yang paling mudah dan cepat untuk menyesuaikan pola standar, adalah dengan mengetahui ukuran badan sendiri dan memilih pola standar yang ukurannya hampir mendekati dengan ukuran badan dengan mempedomani ukuran lingkar badan, kemudian membuat daftar ukuran badan seseorang dan ukuran pola standar dalam bentuk tabel. Daftar ukuran tersebut ialah sejumlah ukuran yang diambil dari badan seseorang (ukuran sebenarnya). Bagi seseorang yang baru belajar menyesuaikan pola standar, cukup menggunakan ukuran yang penting, misalnya ukuran lingkar badan, lingkar pinggang, panjang muka dan panjang punggung. Disamping hal di atas seseorang yang ingin menyesuaikan pola standar dengan ukurannya, mesti dapat memilih pola yang ukurannya mendekati dengan ukuran badannya. Untuk memudahkan pekerjaan penyesuaian pola standar, berikut dapat dilihat pola standar dengan ukuran S,M dan L baik pola badan, pola lengan dan pola rok dengan ukuran sbb; Tabel 2. Ukuran Pola Standar Li. Lb. Pj. No Ukuran Li. Badan Pinggang Lb. muka punggung Punggung Ling Pj.lengan 1 Large 94 70 34 35 38 100 28 2 Medium 90 68 33 34 37 94 26 3 Small 86 66 32 33 36 90 24 Berikut adalah contoh pola standar 2

Menunggu Jawaban Answers: 0
Cara Menggunakan Clearnote SMA

tolong bantu saya

08.35 X - % docs.google.com ?: Vo 16,5 84 LTE K/S :D Berdasarkan infografis dan teks di bawah ini, maka pilihlah jawaban yang sesuai!* Proses Pembuatan Aluminium Bijah bauksit mengandung 50-60% AO, yang bercampur dengan zat-zat pengotor terutama FeO3 dan SiO2 Tahap Remumian bauksit dilakukan untuk menghilangkan pengotor utama dalam bauksit Pengotor utama bauksit biasanya terdiri dan Sio. FeO3, dan TiO₂. Caranya adalah dengan melarutkan bauksit dalam larutan natrium hidroksida (NaOH). Al2O+2NaOH+3H₂O 2NaA(OH) Aluminium okaida larut dalam NaOH sedangkan pengotomya tidak larut. Pengotor-pengotor dapat dipisahkan melalui proses penyaringan. Selanjutnya aluminium diendapkan dari filtratnya dengan cara mengalirkan gas CO; dan pengenceran 2NA(OH)+CO 2A(OH) NaCO3 + H₂O) Endapan aluminium hidroksida disaring dikeringkan lalu dipanaskan sehingga diperoleh aluminium oksida muni (Al2O1) 2A(OH) Al2O3 + 3H200 Tahap peleburan alumina dengan cara reduksi melalui proses elektrolisis menurut proses Hall-Herault Dalam proses Hall- Heroult aluminum oksida dilarutkan dalam lelehan kriolit (Na,A/F) dalam bejana baja berlapis grafit yang sekaligus berfungsi sebagai katodle Selaniutrva elektrolisis dilakukan pada saha 950°C. Sebagai anode digunakan batang grafit. Setelah diperoleh A60 murni. maka proses selanjutnya adalah elektrolisis laburan Al₂O). Pada elektrolisis ini Al-O, dicampur dengan CaF; dan 2-8 % kriolit (NajA(F) yang berfungsi untuk menurunkan titik lebur Al2O3 (titik lebur A60 mumi mencapai 2000°C), campuran tersebut akan melebur pada suhu antara 850-950°C. Anode dan katodenya terbuat dari grafit. Reaksi yang terjadi sebagai berikut Al2O)n Anode (+): 30 'in⋅ 2A€³+un+30 3/20₂+60- 2A3/20 Katode (-): 2A() +602A Reaks sel: 2A(+30) (sumber: https://finance.detik.com/infografis/d-5633872/begini-proses-pembuatan-aluminium-milik- induk-holding-bumn-tambang dan https://id.wikipedia.org/wiki/Aluminium) Penambahan kriolit pada pengolahan logam aluminium dengan proses Hall-Heroult berfungsi untuk menurunkan titik lebur alumina. Pada proses elektrolisis alumina, menggunakan katoda dan anoda grafit. Pada proses pengolahan logam aluminium dari bauksit, logam aluminium yang dihasilkan sebanyak 25% dari bahan baku bauksit. Pada proses penghilangan kotoran pada bauksit dengan cara dengan melarutkan bauksit dalam larutan natrium hidroksida (NaOH) terjadi reaksi redoks Perhatikan data berikut! * Benar Salah O O O (2) No. Kation Anion (1) Na* K+ Rumus Kimia NO SO² (3) Mg2+ PO³ Na,NO K-SO Mg:(PO); Nama Senyawa Natrium Nitrat Kalium Sulfat Magnesium Fosfat (Þ) A{3+ CO, Fel SO Al₂(CO₂), FeSO Alumunium Karbonat Besi Sulfat (5) Berdasarkan data tersebut, pasangan data yang berhubungan secara tepat adalah.... ☐ ☐ ☐ ☐ ☐ (4) (5) Perhatikan teks dan infografis berikut ini. * |||

Menunggu Jawaban Answers: 0