-
mpersiapkan
", ditambah
an Perwira
pat batalion
n bantuan
Satuan dari
at di Jawa
k mampu
tentara
Jepang.
tenzorg
tangan
s nama
tidak
ganan
Fahan
ukan
gera
wah
diterjemahkan bahwa Jepang sebagai negara maju bertanggung jawab
untuk membentuk kesatuan keluarga umat manusia dengan memajukan
dan mempersatukan bangsa-bangsa di dunia, termasuk Indonesia. Ajaran
Hakko ichiu diperkuat oleh keterangan antropolog yang menyatakan bahwa
bangsa Jepang dan Indonesia serumpun. Untuk merealisasikan keinginannya
itu maka sebelum gerakan tentara Jepang itu datang ke Indonesia, Jepang
sudah mengirim para spionase untuk datang ke Indonesia pada tahun-tahun
sebelumnya.
2. Selamat Datang "Saudara Tua"
Kedatangan Jepang di Indonesia disambut dengan senang hati oleh rakyat
Indonesia. Jepang dielu-elukan sebagai "Saudara Tua" yang dipandang
dapat membebaskan dari kekuasaan Belanda. Di mana-mana terdengar
ucapan "banzai-banzai" (selamat datang-selamat datang). Sementara itu,
pihak tentara Jepang terus melakukan propaganda-propaganda untuk
terus menggerakkan dukungan rakyat Indonesia. Setiap kali Radio Tokyo
memperdengarkan Lagu Indonesia Raya, di samping Lagu Kimigayo. Bendera
yang berwarna Merah Putih juga boleh dikibarkan berdampingan dengan
Bendera Jepang Hinomaru. Melalui siaran radio, juga dipropagandakan
bahwa barang-barang buatan Jepang itu menarik dan murah harganya,
sehingga mudah bagi rakyat Indonesia untuk membelinya.
Simpati dan dukungan rakyat Indonesia itu nampaknya juga karena perilaku
Jepang yang sangat membenci Belanda. Di samping itu, diperkuat pula
dengan berkembangnya kepercayaan tentang Ramalan Jayabaya.
>> Tahukah kamu tentang isi Ramalan Jayabaya? Coba cari
jawabnya!
Tentara Jepang juga mempropagandakan bahwa kedatangannya ke
Indonesia untuk membebaskan rakyat dari cengkeraman penjajahan bangsa
Barat, Jepang juga akan membantu memajukan rakyat Indonesia. Melalui
program Pan-Asia Jepang akan memajukan dan menyatukan seluruh rakyat
Asia. Untuk lebih meyakinkan rakyat Indonesia, Jepang menegaskan kembali
bahwa Jepang tidak lain adalah "saudara tua", jadi Jepang dan Indonesia
sama. Bahkan untuk meneguhkan progandanya tentang Pan-Asia, Jepang
berusaha membentuk perkumpulan yang diberi nama "Gerakan Tiga A".
Sejarah Indonesia 9