Grade

Type of questions

Cara Menggunakan Clearnote SMP

hallo bantuin jawab soal bs jawa ini nomer 46-50 plis

SOAL ESAI Gatekna geguritan ing ngisor iki! Welinge Simbah dening: Murti Andayani Saiki jaman milenial Tembang manca padha apal Kosok balene, macapat ora kenal Budaya adiluhung dha ditinggal Biyen sanggar padha gayeng Saiki kabeh meneng anteng Biyen karawitan, kethoprakan, wayangan dadi karemenan Ning saiki, ora ana sing gelem latihan Ngger, anak putuku Rungokna welingku Budaya Jawa iku adiluhung, kudu tansah disengkuyung Aja nganti suwung, mundhak salin lumbung Kae delengen! Wong manca malah luwih tresna Turis-turis padha gladhen kanthi tlaten Kepencut marang budaya Jawa Kang banget endah lan kebak surasa Sepisan maneh, rungokna welingku Aja lali mring budaya kang adiluhung Murih ora salin lumbung lan tetep disengkuyung kapethik saka buku antologi geguritan Pinanggih Ariyasa 46. Adhedhasar geguritan kanthi irah-irahan "Welinge Simbah" anggitane Murti Andayani ing ndhuwur, coba jlentrehna pesan moral sing dimaksud panggurit sajrone geguritan kasebut kanthi nggunakake basamu dhewe! Jlentrehna kanthi rinci lan gamblang! 47. Adhedhasar gegurritan ing ndhuwur, golekana tuladha tembung aran, tembung kriya lan tembung kahanan! Saben tembung wenehana 2 tuladha. 48. Ukara ing ngisor iki saline kanthi nggunakake aksara Jawa! b) iki topiku a) aku turu, bapak sare 49. Ukara-ukara ing ngisor iki salinen kanthi nggunakake Krama Inggil! a) Ibu tuku gula rong kilo b) Mbah Karti mangan sega goreng Gatekna tembang macapat ing ngisor iki! Yen kepengin dadi mulya Aja nganti pisan-pisan maneni tembung Dzikir lan Khotbah duweni aran Mring dhawuhe para guru Satuhu den estokna c) Pak Dhe Burhan nginep rong dina d) Bapak lara untu Apa dene mring sakabehe pitutur Tansah eling-elingana Sarta uga dilakoni 50. Jlentrehna pesan moral kang kinandhut jroning tembang ing ndhuwur!

Menunggu Jawaban Answers: 0
Bahasa Indonesia SMA

judul dari teks sejarah langit menaungi negeri Sunda tetap kelabu Mega ikut berduka

7:27 14 LKPD 02 KD 3.... LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) 02 KD. 32. 4.2 PERTEMUAN 2 Nama Siswa Hari, Tgl Kelas Nilai No. Absen Materi : Teks ceritera sejarah Indikator Mengidentifikasi isi teks ceritera sejarah Kelas XII MIPA-IPS Semester : Ganjil PETUNJUK BELAJAR 1. Bacalah soal yang tersedia dengan cermat dan teliti 2. Kerjakan soal tersebut sesuai pertanyaan yang diajukan 3. Silakan cari informasi dari berbagai sumber (buku/internet) untuk memperkaya wawasan dan referensi menjawab pertanyaan yang ada. 5. Ketentuan kirim/unggah hasil pekerjaan siswa: a. Unggah ke Google Classroom untuk dikomentari bersama b. Kumpulkan pekerjaan di sekolah sesuai tenggat yang telah ditentukan ! Kompetensi Dasar 3.1. Mengidentifikasi isi teks ceritera sejarah PENUGASAN 1. Bacalah kutipan teks certera sejarah berikut ! 2. Tulislah jawaban dari pertanyaan-pertayaan berikut ! a. Tulislah judul teks tersebut ! b. Tulislah : Kapan peristiwa itu terjadi ? • Dimana peristiwa itu terjadi ? • Berapa jumlah orang yang gugur dalam peristiwa itu? Apa peristiwa yang terjadi ? Bagaimana peristiwa itu terjadi ? Tulislah tema dari cuplikan ceritera itu ! d. Tulislah pula pesan moral dari cuplikan ceritera itu ! C. Langit yang menaungi Negeri Sunda tetap kelabu, mega-mega ikut berduka, dan gerimis turun menghadap Bunisora serombongan utusan dari Majapahit Wilwatikta. Ketiga pemimpin urusan itu, masing-masing Sang Dharmmadhyaksa Ring Kacaiwan (kepala agama Siwa), Dharmmadhyaksa Ring Kasogatan (kepala agama Buddha), dan Dharmmadhyaksa Ring Waisnawa (kepalaagama Wisnu), yang disertai pengiring masing-masing, disambut gembira Mangkubumi Bunisora dan para pangagung negeri. Para utusan menyampaikan s urat prabu Hayam Wuruk yang tertulis di lembar -lembar lontar. Bunisora mengurai empat lembar surat lontar Prabu Hayam wuruk. Prabu Hayam Wuruk bercerita tentang kesalahpahaman antara Mahapatih Gajah Mada dan utusan Negeri Sunda sehingga terjadi perang di Tegal Bubat. Semua orang Negeri Sunda, termasuk Prabu Maharaja Linggabuana dan sang putri Dyah Pitaloka, gugur.Jumlahnya 93 orang. Di pihak lain, Majapahit kehilangan 1.274 prajuit dan perwira, 9 ekor gajah, dan 18 ekor kuda. Raja Majapahit juga memohon maaf atas segala kesalahan dan perbuatan yang telah dilakukan oleh para senapati dan pasukannya, seraya berharap semoga gugurnya sang Prabu Maharaja tidak membawa celaka dan melenyapkan kesentosaan hidup pendudukNegeri Majapahit. Karena itu, Sri Rajasanagara Hayam Wuruk berjanji dengan sepenuh hati kepada wakil raja Sunda, yaitu Mangkubumi Bunisora dan segenap pangagung kerajaan, angkatan perang, keluarga raja, serta penduduk di seluruh wilayah Negeri Sunda, bahwa Majapahit tidak akan menyerang Negeri Sunda dan tidak ingin menguasainya.Sebaliknya, Negeri Sunda diharapkan tidak melakukan serangan balasan kepada Majapahit dan menganggap peristiwa Bubat itu sebagai peristiwa yang sudah lewat. Majapahit ingin bekerja sama dan bersahabat dengan Negeri Sunda,masing-masing sebagai negera merdeka yang tidak akan bertentangan. Majapahit berjanji tidak akan menyakiti hati penduduk Negeri Sunda untuk kedua kalinya. Mangkubumi Bunisora Suradipati dan para petinggi serta keluarga raja terpaku tanpa kata setelah membaca surat Raja Wilwatikta. Air mata pun tertahan lagi tumpah bersama-sama. Mereka merasakan duka sangat dalam.Mangkubumi Suradipati segera mengutus dutanya pergi ke Wilwatikta, mengambil jenazah Prabu Maharaja, putri Dyah Pitaloka, para kesatria, dan semua prajurit Negeri Sunda yang gugur di Palagan Bubat. Ketika berhari-hari kemudian semua jenazah tiba di istana, permaisuri Nay Lara Lisning dan Mangkubumi Suradipati hanya bisa menatap nanar, dan kemudian sama-sama terisak tak mampu menahan lagi duka yang tak terkira."Hina sekali perilaku Sang Patih Gajah Mada, sama cakali tak nunua rac kacihan " hatin Mannkuhumi Suradinati Tuhuh Deahu Maharaia vana tann ...

Menunggu Jawaban Answers: 0
Bahasa Indonesia SMA

pliss tolong bantu jawab🥺

10.07 * l.ll 35 LTEE TUGAS II MAT... Menjelaskan dan Mengidentifikasi Informasi dari Struktur Teks Cerita Sejarah Bacalah cuplikan teks cerita sejarah Dyah Pitaloka Senja di Langit Majapahit karya Hermawan Aksan (2005: 315-321) berikut ini. Langit yang menaungi Negeri Sunda tetap kelabu, mega-mega ikut berduka, dan gerimis turun tatkala menghadap Bunisora serombongan utusan dari Majapahit Wilwatikta. Ketiga pemimpin urusan itu, masing-masing Sang Dharmmadhyaksa Ring Kacaiwan (kepala agama Siwa), Dharmmadhyaksa Ring Kasogatan (kepala agama Buddha), dan Dharmmadhyaksa Ring Waisnawa (kepala agama Wisnu), yang disertai pengiring masing- masing, disambut gembira Mangkubumi Bunisora dan para pangagung negeri. Para utusan menyampaikan surat prabu Hayam Wuruk yang tertulis di lembar-lembar lontar. Bunisora mengurai empat lembar surat lontar Prabu Hayam wuruk. Prabu Hayam Wuruk bercerita tentang kesalahpahaman antara Mahapatih Gajah Mada dan utusan Negeri Sunda sehingga terjadi perang di Tegal Bubat. Semua orang Negeri Sunda, termasuk Prabu Maharaja Linggabuana dan sang putri Dyah Pitaloka, gugur. Jumlahnya 93 orang. Di pihak lain, Majapahit kehilangan 1.274 prajuit dan perwira, 9 ekor gajah, dan 18 ekor kuda. Raja Majapahit juga memohon maaf atas segala kesalahan dan perbuatan yang telah dilakukan oleh para senapati dan pasukannya, seraya berharap semoga gugurnya sang Prabu Maharaja tidak membawa celaka dan melenyapkan kesentosaan hidup penduduk Negeri Majapahit. Karena itu, Sri Rajasanagara Hayam Wuruk berjanji dengan sepenuh hati kepada wakil raja Sunda, yaitu Mangkubumi Bunisora dan segenap pangagung kerajaan, angkatan perang, keluarga raja, serta penduduk di seluruh wilayah Negeri Sunda, bahwa Majapahit tidak akan menyerang Negeri Sunda dan tidak ingin menguasainya. Sebaliknya, Negeri Sunda diharapkan tidak melakukan serangan balasan kepada Majapahit dan menganggap peristiwa Bubat itu sebagai peristiwa yang sudah lewat. Majapahit ingin bekerja sama dan bersahabat dengan Negeri Sunda, masing-masing sebagai negera merdeka yang tidak akan bertentangan. Majapahit berjanji tidak akan menyakiti hati penduduk Negeri Sunda untuk kedua kalinya. Mangkubumi Bunisora Suradipati dan para petinggi serta keluarga raja terpaku tanpa kata setelah membaca surat Raja Wilwatikta. Air mata pun tertahan lagi tumpah bersama-sama. Mereka merasakan duka sangat dalam. Mangkubumi Suradipati segera mengutus dutanya pergi ke Wilwatikta, mengambil jenazah Prabu Maharaja, putri Dyah Pitaloka, para kesatria, dan semua prajurit Negeri Sunda yang gugur di Palagan Bubat. Ketika berhari-hari kemudian semua jenazah tiba di istana, permaisuri Nay Lara Lisning dan Mangkubumi Suradipati hanya bisa menatap nanar, dan kemudian sama-sama terisak tak mampu menahan lagi duka yang tak terkira. "Hina sekali perilaku Sang Patih Gajah Mada, sama sekali tak punya rasa kasihan," batin Mangkubumi Suradipati. Tubuh Prabu Maharaja yang tanpa nyawa itu tetap memancarkan bau harum kembang empat puluh rupa. Dan di wajah sang putri Dyah Pitaloka masih tersungging senyum yang penuh cinta. Besoknya, semua jenazah dibakar dengan upacara keagamaan yang khidmat. Jenazah Prabu Maharaja dibakar di atas tumpukan kayu cendana yang wanginya semerbak memenuhi udara. Sesudah itu, jenazah sang putri Dyah Pitaloka. Disusul yang lain-lainnya. Mengelilingi lapangan upacara, ribuan penduduk Negeri Sunda menyaksikan dengan penuh duka. Selain menggemparkan di negeri sendiri, peristiwa Bubat juga menjadi heboh bagi negeri- negeri lain di Nusantara sehingga Prabu Maharaja Linggabuana menjadi masyhur. Karena itulah, semua yang mengetahui dan mengenalinya memberikan gelar kepada Prabu Maharaja Linggabuana sebagai Prabu Wangi. Namanya wangi semerbak ke segenap pelosok wilayah Nusantara, sebagai raja yang berani membela martabat negeri dan rakyatnya, dan gugur sebagai bunga Negeri Sunda. Sementara itu, sang Dyah Pitaloka terus dikenang sebagai sumber ilham di sepanjang zaman. Di istana Majapahit, Sri Rajasanagara jatuh sakit yang lama, karena kahyun ira masteri lawan Dyah Pitaloka tan siddha, akibat duka dan penyesalan, tak tercapai hasratnya ibunya Tribhuanattunggadewi, dan adik-adiknya, Bre Lasem dan sang suami Raja Mataram Rajasawardana serta Bre Pajang dan sang suami Raja Paguhan Prabu Singawardana, yakin bahwa nama buruk Majapahit akibat peristiwa Bubatlah yang membuat Sri Rajasanagara sakit parah. Semua akibat prakarsa dan ulah Mahapatih Gajah Mada. Mereka memutuskan bahwa mempersunting Dyah Pitaloka tercinta. Ayah sang Prabu, Kertawardana, ...

Menunggu Jawaban Answers: 0
Geografi SMA

ada yg udah belum, uji kompetensi bab 2 hal 56-58 GEOGRAFI KELAS 11

Uji Kompetensi Bab 2 Kerjakanlah di buku latihan. A. Pilihlah jawaban yang paling tepat. Bunga Bangkai Bunga Anggrek Badak bercula satu merupakan hewan langka di Indonesia yang persebarannya terdapat di Taman Nasional ... Way kambas b. Perhatikan ciri-ciri bioma sebagai berikut. (1) Curah hujan sangat rendah, + 25 cm/ tahun. d. 1. e. 5. (2) Evaporasi (penguapan) tinggi dan lebih cepat daripada presipitasi (hujan). (3) Kelembapan udara sangat rendah. (4) Perbedaan suhu udara siang dan malam sangat tinggi (siang 45°C malam 0°C). (5) Tanah pasir sangat tandus karena tidak dapat menampung air. (6) Tingkat deflasi (pengikisan tanah) tinggi. a. Komodo Sebangau d. Ujung kulon Lore linda C. e. 6. Hewan yang termasuk fauna oriental adalah Ciri-ciri tersebut menggambarkan bioma .. a. kasuari hutan musim tropis hutan iklim sedang hutan sabana d. a. b. orangutan c. jerapah d. singa b. C. hutan stepa e. llama e. gurun Batas alam tipe fauna oriental yang secara imajiner disebut garis wallace adalah Selat Malaka dan Selat Karimata 7. Unsur iklim yang paling berpengaruh pada persebaran makhluk hidup di muka bumi, yaitu curah hujan b. angin 2. a. b. Selat Makassar dan Selat Lombok a. C. Laut Banda d. Laut Jawa Paparan Sahul C. suhu udara e. d. tekanan udara e. kelembapan udara Faktor penyebaran yang paling efektif karena dapat menyebarkan tumbuhan dengan pengetahuan dan akal sehat atas karunia yang diberikan Tuhan adalah . hewan b. 8. Kegiatan yang sangat mendukungpelestarian flora dan fauna di Indonesia, yaitu eksplorasi pertambangan b. 3. a. hak pengusahaan hutan hutan tanaman industri C. d. penetapan hutan wisata perkembangan perkebunan Kawasan yang dilestarikan untuk melindungi flora dan fauna termasuk manusia yang di dalamnya disebut. a. manusia e. 9. angin d. C. air ada e. es 4. Suweg raksasa merupakan flora endemik Pulau Sumatra yang sering tidak bisa dibedakan dengan tumbuhan cagar biosfer b. cagar alam taman nasional d. a. c. Padma Raksasa b. taman hutan raya kebun a. Kaktus Raksasa e. raya C. Parasit Raksasa 56 Buku Siswa Aktif dan Kreatif Belajar Geografi 2 untuk SMA 4A Kal

Menunggu Jawaban Answers: 0