7:27
14
LKPD 02 KD 3....
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) 02 KD. 32. 4.2
PERTEMUAN 2
Nama Siswa
Hari, Tgl
Kelas
Nilai
No. Absen
Materi
: Teks ceritera sejarah
Indikator
Mengidentifikasi isi teks ceritera sejarah
Kelas
XII MIPA-IPS Semester : Ganjil
PETUNJUK BELAJAR
1. Bacalah soal yang tersedia dengan cermat dan teliti
2. Kerjakan soal tersebut sesuai pertanyaan yang diajukan
3. Silakan cari informasi dari berbagai sumber (buku/internet) untuk memperkaya wawasan dan
referensi menjawab pertanyaan yang ada.
5. Ketentuan kirim/unggah hasil pekerjaan siswa:
a. Unggah ke Google Classroom untuk dikomentari bersama
b. Kumpulkan pekerjaan di sekolah sesuai tenggat yang telah ditentukan !
Kompetensi Dasar
3.1. Mengidentifikasi isi teks ceritera sejarah
PENUGASAN
1. Bacalah kutipan teks certera sejarah berikut !
2. Tulislah jawaban dari pertanyaan-pertayaan berikut !
a. Tulislah judul teks tersebut !
b. Tulislah :
Kapan peristiwa itu terjadi ?
• Dimana peristiwa itu terjadi ?
• Berapa jumlah orang yang gugur dalam peristiwa itu?
Apa peristiwa yang terjadi ?
Bagaimana peristiwa itu terjadi ?
Tulislah tema dari cuplikan ceritera itu !
d. Tulislah pula pesan moral dari cuplikan ceritera itu !
C.
Langit yang menaungi Negeri Sunda tetap kelabu, mega-mega ikut berduka, dan gerimis
turun menghadap Bunisora serombongan utusan dari Majapahit Wilwatikta. Ketiga pemimpin
urusan itu, masing-masing Sang Dharmmadhyaksa Ring Kacaiwan (kepala agama Siwa),
Dharmmadhyaksa Ring Kasogatan (kepala agama Buddha), dan Dharmmadhyaksa Ring Waisnawa
(kepalaagama Wisnu), yang disertai pengiring masing-masing, disambut gembira Mangkubumi
Bunisora dan para pangagung negeri. Para utusan menyampaikan s
urat prabu Hayam Wuruk yang tertulis di lembar -lembar lontar. Bunisora mengurai empat lembar
surat lontar Prabu Hayam wuruk. Prabu Hayam Wuruk bercerita tentang kesalahpahaman antara
Mahapatih Gajah Mada dan utusan Negeri Sunda sehingga terjadi perang di Tegal Bubat. Semua
orang Negeri Sunda, termasuk Prabu Maharaja Linggabuana dan sang putri Dyah Pitaloka,
gugur.Jumlahnya 93 orang. Di pihak lain, Majapahit kehilangan 1.274 prajuit dan perwira, 9 ekor
gajah, dan 18 ekor kuda. Raja Majapahit juga memohon maaf atas segala kesalahan dan perbuatan
yang telah dilakukan oleh para senapati dan pasukannya, seraya berharap semoga gugurnya
sang
Prabu
Maharaja
tidak membawa celaka dan melenyapkan kesentosaan hidup
pendudukNegeri Majapahit.
Karena itu, Sri Rajasanagara Hayam Wuruk berjanji dengan sepenuh hati kepada wakil raja Sunda,
yaitu Mangkubumi Bunisora dan segenap pangagung kerajaan, angkatan perang, keluarga
raja, serta penduduk di seluruh wilayah Negeri Sunda, bahwa Majapahit tidak akan menyerang
Negeri
Sunda dan tidak ingin menguasainya.Sebaliknya, Negeri Sunda diharapkan tidak melakukan
serangan balasan kepada Majapahit dan menganggap peristiwa Bubat itu sebagai peristiwa yang
sudah lewat.
Majapahit ingin bekerja sama dan bersahabat dengan Negeri Sunda,masing-masing sebagai
negera merdeka yang tidak akan bertentangan. Majapahit berjanji tidak akan menyakiti hati
penduduk Negeri Sunda untuk kedua kalinya.
Mangkubumi Bunisora Suradipati dan para petinggi serta keluarga raja terpaku tanpa kata setelah
membaca surat Raja Wilwatikta. Air mata pun tertahan lagi tumpah bersama-sama. Mereka
merasakan duka sangat dalam.Mangkubumi Suradipati segera mengutus dutanya pergi ke
Wilwatikta, mengambil jenazah Prabu
Maharaja, putri Dyah Pitaloka, para kesatria, dan semua prajurit Negeri Sunda yang gugur di Palagan
Bubat. Ketika berhari-hari kemudian semua jenazah tiba di istana, permaisuri Nay Lara Lisning
dan Mangkubumi Suradipati hanya bisa menatap nanar, dan kemudian sama-sama terisak tak
mampu menahan lagi duka yang tak terkira."Hina sekali perilaku Sang Patih Gajah Mada, sama
cakali tak nunua rac kacihan " hatin Mannkuhumi Suradinati Tuhuh Deahu Maharaia vana tann
...